Waduk Jatiluhur Surut

PURWAKARTA— Musim kemarau yang cukup panjang, sebabkan Tinggi Muka Air (TMA) Waduk Jatiluhur Purwakarta alami penurunan. Namun demikian, hal itu masih dianggap normal dan tidak banyak berdampak ke sektor irigasi.

“Kondisi ini masih kami anggap normal, dengan TMA saat ini antara 97 dan 98 mdpl. Cenderung di bawah normal, tapi masih diatas kering,” ujar Direktur Keuangan dan SDM PJT II Jatiluhur, Haris Zulkarnaen kepada awak media, belum lama ini.

Bacaan Lainnya

Haris menegaskan pihaknya masih bisa menjamin suplai air untuk irigasi di hilir masih bisa terpenuhi. Termasuk pengaliran air ke Jakarta, Karawang serta daerah lainnya masih bisa dijamin hingga akhir tahun nanti.

“Dengan kondisi ini, kini PJT masih bisa mengoperasikan turbin maupun pengiriman air seperti biasanya,” tuturnya.

Ia berharap beberapa waktu kedepan bisa terjadi hujan, hal itu agar TMA naik dan berefek pada keperluan operasional di tahun berikutnya.

“Air yang dikeluarkan pun masih sesuai dengan permintaan. Kalau ada sawah yang kekeringan, mungkin itu area diluar target operasi waduk ini,” ucapnya. Diketahui, tren penurunan air di waduk terbesar di Indonesia ini. Akan tetapi, penurunannya dianggap tidak terlalu signifikan, yaitu berkisar 10 sentimeter perbulan.

 

(net)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *