Basmi Nyamuk dengan Serai Dapur

SUDAH sejak dulu manfaat tanaman serai dapur terutama pada batang dan daun yang kering bisa digunakan untuk bumbu masak, minyak wangi, bahan pencampur pada jamu, dapat juga dibuat minyak atsiri (esteris). Bahkan, selain itu ramuan serai pun dapat dimanfaatkan untuk mengusir nyamuk.

Penelitian mengenai kandungan kimia tanaman serai lebih banyak dilakukan pada batang dan daun, dimana batang dan daun tersebut dihaluskan, kemudian dicampur dengan pelarut dan menghasilkan minyak atsiri yang terdiri dari senyawa nitral, sitronela, geraniol, mirsena, nerol, farsenol methil heptenon, dan dipentena, dimana kandungan terbesar adalah sitronela yaitu sebesar 35% dan geraniol yaitu sebesar 35 – 40%.

Bacaan Lainnya

Serai dapur mengandung senyawa berbentuk padat yang mempunyai bau yang khas, yaitu minyak atsiri. Minyak atsiri merupakan senyawa produksi serai terdiri dari berbagai senyawa, salah satu senyawa yang dapat membunuh nyamuk yaitu “sitronela” yang mempunyai sifat racun dehidrasi (desiccant). Menurut cara kerjanya racun ini seperti racun kontak yang dapat memberikan kematian karena kehilangan cairan secara terus menerus sehingga tubuh serangga (nyamuk) kekurangan cairan (dehidrasi).

Upaya dalam pemanfaatan serai dapur sebagai insektida yaitu dengan cara mengekstraksi menjadi sediaan cair. Ekstrak adalah sediaan kering, kental, atau cair dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, diluar pengaruh cahaya matahari langsung. Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan.

Bahan yang digunakan sebagai penyari, yaitu : Pertama, air. termasuk yang mudah dan murah dengan pemakaian yang luas. Pada suhu kamar adalah pelarut yang baik untuk bermacam zat, misalnya : garam-garam alkaloida, glucosida, asam tumbuh-tumbuhan dan zat-zat warna. Hanya ada kemungkinan nantinya, zat-zat yang tertarik akan mengendap (sebagian) apabila cairan itu sudah mendingin (suhu kamar).

Suatu hal yang baik pada penarikan air adalah bahwa jenis-jenis gula, gum, asam tumbuhan akan tertarik atau terlarut lebih dahulu. Tetapi kebalikannya, kurang baiknya penarikan air ialah karena banyaknya jenis zat-zat yang tertarik, dimana zat-zat tersebut adalah makanan yang baik untuk jamur atau bakteri-bakteri.

Kedua, eter. Kebanyakan zat dari simplisia tidak larut dalam cairan ini, tetapi beberapa dari padanya mempunyai kelarutan yang baik, misalnya alkaoida, basa, lemak-lemak dan damar. Adakalanya eter dipakai tercampur dengan etanol.

Ketiga, etanol. Pada dasarnya etanol hanya dapat melarutkan zat-zat tertentu, tidak sebanyak jenis zat seperti dalam air, jadi lebih baik dipakai selagi cairan penarik untuk sediaan-sediaan galenis yang mengandung zat berkhasiat tertentu. Umumnya pelarut yang baik untuk alkaloida, glukosa, damar-damar, tetapi bukan untuk jenis-jenis gum, gula, albumin. Etanol juga menyebabkan enzim-enzim tidak bekerja termasuk peragian, dan menghalangi pertumbuhan jamur-jamur dan kebanyakan bakter-bakteri, sehingga disamping sebagai cairan penyari, berguna juga sebagai pengawet.Ekstrak serai dapur

Beberapa cara yang bisa digunakan dalam pembuatan sediaan ekstrak yaitu bisa dilakukan dengan berbagai metode, diantaranya :

(1) Metode sederhana, yaitu dengan cara menghaluskan simplisia, kemudian direndam dengan penyari air, dengan perbandingan 1 kg simplisia dilarutkan dengan penyari air sebanyak 1 liter selama 24 jam;

(2) Meserasi, yaitu hasil penarikan dari simplisia dengan merendam simplisia tersebut dalam cairan penyari pada suhu biasa atau pun memakai pemanasan, dan didiamkan selama 5 hari.

(3) Perkolasi, suatu cara penarikan, memakai alat yang disebut perkolator, yang simplisianya terendam dalam  cairan penyari dimana zat-zatnya terlarut dan larutan tersebut akan menetes secara beraturan keluar sampai memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan. Pada proses penarikan ini, cairan penyari akan turun perlahan-lahan dari atas melalui simplisia, dimana cairan tersebut tidak mengalir.

Untuk menjadikan serai dapur sebagai insektisida pengusir nyamuk lebih mudah dengan menggunakan metode yang paling sederhana yaitu dengan cara direndam selama sehari semalam, kemudian rendaman tersebut disaring dan dimasukan ke dalam botol dan siap untuk digunakan. Sediaan cair serai dapur disamping alamiah juga tidak menimbulkan bau yang cukup menyengat seperti insektisida kimia yang biasa diperjualbelikan.

Dengan memanfaatkan serai dapur ini, mudah-mudahan ancaman penyakit yang biasa disebabkan oleh nyamuk, terutama nyamuk demam berdarah dan chikungunya bisa kita hindari dan diputus rantai penularannya. Selain itu, keluarga pun akan nyaman saat tidur malam hari karena tidak lagi diganggu oleh nyamuk. (*)

 

Budi Imansyah
petugas kesehatan lingkungan Puskesmas Sukaraja Dinkes Kabupaten Sukabumi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *