Gempa Lombok Belum Berhenti

Sementara itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menggulirkan bantuan sebesar Rp226.426.359.000. Total dana tersebut dikumpulkan dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2018 dan bantuan solidaritas pegawai Kemendikbud. ”Bantuan ini kita harapkan dapat segera digunakan untuk rehabilitasi fasilitas pendidikan dan situs cagar budaya yang terdampak gempa. Juga untuk penanganan psikososial para siswa, pendidik, tenaga kependidikan, dan pemelihara cagar budaya yang menjadi korban,” kata Sekretaris Jenderal, Didik Suhardi.

Didik Suhardi juga menyampaikan bahwa Kemendikbud menyiapkan beasiswa berupa bantuan pendidikan melalui Program Indonesia Pintar (PIP) khusus bencana dan beasiswa perguruan tinggi bagi siswa yang orang tuanya menjadi korban meninggal dunia. Untuk meringankan beban pendidik yang menjadi korban, Kemendikbud juga akan menyalurkan tunjangan khusus dan dana bantuan konseling bagi para guru.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) per 9 Agustus, total satuan pendidikan yang rusak mencapai 539 sekolah. Kerusakan tersebar di wilayah Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat, Mataram, dan Sumbawa. Dengan kerusakan ruang kelas terparah berada di wilayah Lombok Utara sebanyak 654 ruang kelas.

Didik juga mengungkapkan kerusakan terbanyak dialami satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar. Sebanyak 282 Sekolah Dasar (SD) dan 92 SMP terdampak gempa. Sedangkan untuk jenjang pendidikan menengah, terdapat 48 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan 42 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) turut terdampak. Enam Sekolah Luar Biasa (SLB) dan 69 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mengalami kerusakan.

”Sebanyak 22 ruang kelas tenda telah terpasang di Lombok Utara dan Lombok Timur. Sisanya segera dipasang. Sampai saat ini terdapat 61 tenda yang disiapkan untuk menjadi tempat belajar sementara para siswa. Dan 18 tenda sudah siap didirikan,” ungkap Minhajul Ngabidin, Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) NTB kemarin (9/8).

Pria yang ditunjuk sebagai Pos Pendidikan Gempa Lombok Kemendikbud melaporkan bahwa saat ini fokus pos pendidikan pada penanganan psikososial anak, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan. Pos Pendidikan juga melakukan pendirian ruang kelas sementara serta kampanye kembali belajar di sekolah. ”Sampai saat ini pos pendidikan telah menyalurkan 63 paket sekolah, 60 paket rekreasi, 10 paket alat permainan edukatif (APE) untuk PAUD, paket buku cerita dan Al Quran, serta 1.000 paket seragam sekolah,” ujarnya.

 

(tau/far/lyn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *