Mengangkat Kekayaan Alam Lewat Batik

SUKABUMI – Motif batik Pancasona, Penyu Pucuk Teh dan Basisir Palabuanratu, menjadi ciri khas batik dari Sukabumi. Motif batik tersebut merupakan hasil karya kreatif dari desainer dan perajin batik lokal.

Ketiga motif tersebut terinspirasi dari kekayaan alam Kabupaten Sukabumi dan telah memiliki hak cipta yang diterbitkan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Ditjen HAKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

“Alhamdulillah ketiga motif batik Pancasona, Penyu Pucuk Teh, dan Basisir Palabuhan Ratu sudah terdaftar pada HAKI,”kata Nur Halimatusa’diah, pemilik usaha batik tradisional yang berada di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Selasa (17/7).

Dirinya mengklaim, jika ketiga motif batik tersebut banyak dicari pelanggan dari berbagai daerah. Seperti Jakarta, Bandung, Palembang, Makasar, Pangkal Pinang hingga Bali. Menurut Diah, usaha yang dirintisnya pada 2014 itu penuh perjuangan terutama dalam mendapatkan HAKI.

“Tidak semudah membalikkan tangan,”ujarnya. Setiap motif batik mempunyai filosofi. Akan tetapi yang menjadi motif batik icon Sukabumi adalah motif batik Pancasona.

“Didasari dari moto Kabupaten Sukabumi yaitu Gurilapss, mempunyai arti gunung, rimba, laut, pantai, sungai, seni budaya, yang melambangkan agungnya ciptaan sang pecipta yang elok akan keindahannya bagaikan surga yang tercipta di dunia,”katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *