Bikin Tempe pun Pakai Kedelai Impor, sampai Kapan?

Djarot menuturkan salah satu tujuan proyek tempe itu adalah bagaimana petani lokal bisa menanam kedelai Batan secara luas. Kemudian hasil panennya digunakan sebagai bahan baku pembuatan tempe. Dia mengatakan sampai saat ini penanaman kedelai Batan belum berjalan secara maksimal.

Sebabnya cukup banyak. Seperti petani menilai menanam padi lebih menguntungkan ketimbang kedelai. Kemudian harga kedelai impor bisa jadi lebih murah ketimbang kedelai lokal. ’’Tantangan besar. Bagaimana petani tergerak atau bergairan menanam kedelai sendiri untuk kebutuhan industri tempe,’’ jelasnya.

Kepala Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) Batan Totti Tjiptosumirat mengatakan di mata Badan Atom Dunia, Indonesia dipandang sebagai negara yang sudah bagus kegiatan pemuliaan tanaman pangannya.

Tidak hanya kedelai, tetapi juga ada padi, kacang tanah, dan sorgum. Indonesia bahkan ditunjuk menjadi Collaborating Centre di bidang mutation breeding oleh Badan Atom Dunia.

Salah satu verietas kedelai unggulan hasil mutasi genetik Batan adalah Mutiara I. Kedelai ini memiliki keunggulan seperti tanaman lebih pendek, tetapi kuat, dan tahan terhadap angin serta hama. Kemudian biji kedelainya lebih besar-besar, sehingga hasil panennya juga meningkat.

 

(wan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *