Kasus Kekerasan Anak Diklaim Menurun

SUKABUMI — Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (Dalduk,KB P3A dan PM) Kota Sukabumi, mengklaim kasus kekerasan terhadap anak selama 2015 samapai 2018 menurun hingga 40 persen. Sementara, pada 2014 lalu jumlah korban pedofil sebanyak 184 anak.

“Karena pada 2014 terjadi penomenal kasus emon dengan korban terbanyak tingkat dunia. Alhamdulillah dari 2015 hingga saat ini kasus tersebut dapat menurun hingga 40 persen,” kata Kadis Dalduk,KB P3A dan PM Kota Sukabumi, Lilis Astri Suryanita usai memperingati Hari Keluarga Nasional ke XXV dan Hari Anak NAsional di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi, Rabu, (11/07).

Lilis juga mengatakan, semenjak kasus emon pada tahun 2014 lalu, sampai saat ini terus masih dilakukan pengobatan dengan cara menghilangkan trauma. Untuk itu, koordinasi dengan dinas terkait tidak akan putus untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kepada anak dan perempuan. “Setelah kasus emon yang mendunia, frekuensi kasus kekerasan terhadap anak sampai saat ini terus menurun,”akunya.

Begitu juga dengan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tidak terlalu banyak, walaupun ditemukan ada empat kasus kekerasan oleh perempuan kepada laki-laki dengan alasan beragam. “Baik itu kasus kekerasan terhadap anak, perempuan adan KDRT trenya menurun,”paparnya.

Sementara, untuk upaya yang dilakukan saat ini masih menggelorakan program Tree Bina, yakni, bina keluarga, bina lansis dan bina remaja dengan melibatkan kader-kader di lapangan.

“Kami terus menggencarkan semangat terhadap perlindungan anak dan perempuan, sehingga kasus yang menimpa anak dan perempuan tidak terjadi lagi, terutama kasus emon.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *