CIKOLE– Laju perkembangan investasi di Kota Sukabumi hingga bulan Juni mencapai Rp. 181,373,503,004 yang berasala dari 335 perusahaan. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Sukabumi Beni Haerani mengatakan dengan capaian tersebut diakhir tahun diperkirakan angka melebihi target yang sudah ditentukan.
Beni menambahkan, dari jumlah investasi sampai pertengahan tahun ini sudah terserap 659 tenaga kerja, terdiri dari mikro sebanyak 47, perusahaan kecil sebanyak 249, perusahaan menengah berjumlah 360 dan 3 perusahaan besar. ” Alhamdulillah walaupun hanya 659 setidaknya bisa membantu tingkat pengangguran di kota sukabumi,” ujar Ayep didampingi Kasubid Promosi dan Kerjasama Emi Supartini kepada Radar Sukabumi, belum lama ini.
Menurutnya, memberikan pelayanan yang baik kepada pelaku investasi dengan meyakinkan para investor bahwa menanamkan modalnya di Kota Sukabumi aman dan nyaman, serta mempermudah semua proses perijininan. Namun, permohonan ijin yang diajukan harus sesuai dengan persyaratan.
Apalagi lanjut Beni, adanya investor maka akan tercipta lapangan kerja yang baru. Sehingga, bisa menekan angka pengannguran. “Tidak hanya adminsitrasi saja ketika investor akan menanamkan modalnya, tapi kami juga harus berpikir untuk saudara-saudara kita. Sehingga, akan terbuka lapangan kerja untuk mereka,” terangnya.
Ditambahkan dia, Kota Sukabumi hanya bisa ditempati oleh indutri non polutan dan sektor industri pengolahan berskala kecil dan menengah. Sementara investasi yang masuk itu masih seputar jasa perdagangan, sesuai dengan visi Kota Sukabumi.
“Investasi di Kota Sukabumi itu masih disektor properti, mungkin anggapan investor properti lebih menjanjikan. Sedangkan industrinya sendiri masih didominasi oleh sektor pengolahan makanan dan minuman, kayu olahan serta kerajinan tangan,”terang dia.
