Hanya Dengan Sundulan Inggris Menuju Semifinal

Seperti di laga-laga sebelumnya, Swedia menunjukkan permainan bertahan yang kokoh. Mereka tak terlalu agresif untuk memberi tekanan bagi Inggris. Membuka peluang bagi The Three Lions untuk lebih menguasai bola.

Anehnya, Swedia tak melancarkan serangan balik, laiknya tim yang sangat mengandalkan pertahanan. Mereka merancang serangan dari bawah untuk kemudian diakhiri dengan umpan silang atau tembakan dari luar kotak penalti.

Bacaan Lainnya

Inggris pun tak jauh beda. Mereka menyusun serangan secara perlahan. Tak mau buru-buru melakukan umpan atau tendangan ketika kondisi memang belum memungkinkan. Membuat laga berlangsung dalm tempo sedang cenderung pelan.

Inggris pantas disebut sebagai spesialis gol bola mati. Pasalnya, gol yang dicetak Harry Maguire ke gawang Swedia pada menit 30 berasal dari tendangan sudut. Berkat penempatan posisi dan timing yang bagus, Maguire bisa menyundul bola dengan sempurna.

Unggul 1-0 tak membuat Inggris puas. Tekanan justru makin gencar. Di menit-menit akhir laga Sterling punya dua peluang untuk menambah keunggulan. Peluang pertama batal karena sudah berada dalam posisi offside.

Peluang kedua nyaris menjadi gol. Sukses mengelabui kiper Swedia, Sterling hanya tinggal mencocor bola ke dalam gawang. Namun respons cepat bek Swedia membuat bola pun melayang ke luar lapangan.

Itulah peluang terbaik yang didapat Inggris di babak pertama. Skor tak berubah, masih 1-0 untuk Harry Kane dan kolega.

Babak Kedua

Swedia langsung menggebrak di awal babak kedua. Laga baru berjalan kurang dari 5 menit, satu buah peluang sudah langsung didapat skuad besutan Janne Andersson ini.

Marcus Berg mendapat peluang dengan melakukan sundulan. Peluang ini membuat Jordan Pickford harus melompat menyelamatkan gawangnya. Inilah peluang terbaik pertama yang didapat Swedia sepanjang babak pertama dan awal babak kedua.

Meski Swedia yang mampu meraih peluang apik di awal babak kedua, justru Inggris yang mencetak gol kembali. Seperti gol sebelumnya, gol kedua ini juga melalui sebuah sundulan. Namun, gol yang dicetak Dele Alli ini bukan berasal dari situasi set pieces.

Swedia makin bernafsu memburu gol. Sempat menciptakan sebuah peluang apik beberapa menit kemudian. Namun kegemilangan Pickford membuat usaha Swedia menjadi sia-sia. Lagi, Pickford berhasil mementahkan peluang terbaik yang dimiliki Swedia.

Usai gol kedua Inggris, Swedia mulai menunjukkan ciri khasnya yang mengandalkan serangan balik. Beberapa peluang sempat mereka ciptakan melalui proses ini. Namun, barisan pertahanan Inggris tampaknya sudah mengantisipasi pola serangan seperti ini. Serangan Swedia pun kerap dimentahkan benteng Inggris.

Saat laga memasuki 10 menit terakhir, Swedia mulai tampak frustrasi. Permainan keras cenderung kasar pun mulai diperagakan Marcus Berg dan kolega. Bahkan sejumlah pelanggaran ini dilakukan tak jauh dari kotak penalti mereka. Beruntung tidak lantas melahirkan ancaman bagi gawang mereka.

Memasuki masa injury time, Inggris mulai menurunkan tekanan mereka. Bola lebih berusaha dikuasai selama mungkin. Kondisi ini memancing penggawa Swedia untuk banyak melakukan pelanggaran.

Saat wasit Bjorn Kuipers dari Belanda meniup peluit tanda berakhir laga, suporter Inggris pun menyambut dengan gempita. Inggris kembali melaju ke semifinal setelah 28 tahun dengan catatan cleansheet.

Swedia 0-2 Inggris
(Maguire 30′, Alli 59′)

Susunan pemain

Swedia (4-4-2): 1-Olsen; 16-Krafth (18-Jansson 85′), 3-Lindelof, 4-Granqvist, 6-Augustinsson; 7-Larsson, 8-Ekdal, 10-Forsberg (5-Olsson 65′), 17-Claesson; 9-Berg, 20-Toivonen (11-Guidetti 65′)
Pelatih: Janne Andersson

Inggris (3-5-2): 1-Pickford; 2-Walker, 5-Stones, 6-Maguire; 12-Trippier, 8-Henderson (4-Dier 84′), 18-Young; 7-Lingard, 20-Dele (17-Delph 76′); 9-Sterling (19-Rashford 90+1′), 10-Kane
Pelatih: Gareth Southgate

Wasit: Bjorn Kuipers (Belanda)

(adw/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *