Kenapa Orang Bisa Ngiler?

MESKI ngiler saat tidur lebih banyak dialami oleh bayi dan anak-anak yang control otot wajahnya masih belum mantap, orang dewasa juga bias saja membasahi bantalnya selama tidur malam. Orang dewasa tidur ngiler umumnya wajar, tapi adakah cara menghilangkan ngiler saat tidur?

Kenapa bias ngiler saat tidur?

Bacaan Lainnya

Semua fungsi tubuh akan berhenti sementara sepanjang waktu tidur malam untuk di istirahatkan, kecuali kerja jantung, paru-paru dan otak.Air liur diproduksi oleh kelenjar liur yang dikendalikan oleh otak. Otak terus bekerja bahkan selama Anda bermimpi, maka mulut akan terus-terusan memproduksi air liur. Akibatnya, liur akan menggenang di dalam mulut.

Dalam keadaan sadar, otot wajah, lidah, dan otot rahang, akan bekerja untuk menjaga agar liur tidak merembes keluar dari mulut atau menelan kelebihan liur kembali ke dalam perut. Namun karena semua otot-otot tubuh akan melemas sepanjang malam, kemampuannya untuk menjaga air liur tetap dalam mulut akan berkurang.

Ditambah lagi, tidur dalam posisi miring atau suka berubah-ubah memudahkan mulut untuk terbuka, sehingga air liur bias mengalir keluar lebih mudah. Selain itu, penyebab ngiler saat tidur juga sering dialami orang yang sedang pilek, flu, alergi, atau infeksi sinusnya kambuh. Gangguan pernapasan ini membuat hidung tersumbat sehingga mereka secara tidak sadar jadi harus bernapas lewat mulut yang terbuka, bahkan selama tidur.

Kalau bayi atau anak-anak yang tidur ngiler mungkin terlihat menggemaskan. Namun, apa jadinya jika orang dewasa yang seperti itu? Jika Anda salah satu orang yang suka ngiler saat tidur, jangan khawatir karena Anda tidak sendirian. Namun demikian, tidur ngiler ternyata juga bias menandakan masalah kesehatan tertentu.

Wajarkah Orang Dewasa Ngiler ?

Bayi dan anak-anak lebih sering tidur ngiler karena mereka belum memiliki kendali yang kuat atas otot-otot mulut dan rahang yang mendukung kemampuan mereka untuk menelan. Ini adalah hal yang wajar. Kasus tidur ngiler pada orang dewasa juga umumnya wajar, karena ada beberapa orang yang tidur dengan mulut terbuka atau dari posisi tidurnya.

Selama tidur, semua fungsi tubuh diistirahatkan kecuali jantung, paru-paru dan otak. Ini artinya otot-otot tubuh, termasuk otot wajah dan sekitar mulut akan melemas sepanjang malam. Selama tidur, otak akan terus memerintahkan mulut untuk memproduksi air liur. Namun karena reflex menelan Anda “mati” untuk sementara, liur akan menggenang di dalam mulut.

Di saat yang sama, kemampuan otot-otot mulut juga berkurang untuk menjaga air liur tersebut tidak keluar saat Anda tidur. Alhasil, Anda jadi ngiler saat tidur. Ditambah lagi tidur dengan posisi miring memudahkan mulut untuk terbuka, sehingga air liur bias mengalir keluar lebih mudah.

Tidur Ngiler ada Masalah Kesehatan

Tidur ngiler pada dasarnya tidak berbahaya. Meski begitu, ngiler saat tidur mungkin saja menandakan masalah kesehatan tertentu dan ngiler juga bias terjadi bahkan ketika Anda dalam keadaan sadar, seperti:

Infeksi sinus.
Sakit tenggorokan karena bakteri Streptococcus.
Radang amandel.
Alergi.
Struktur hidung.
Lidah yang bengkak.
Reaksi anafilaksis.

Bagi Anda yang sering ngiler saat tidur, cobalah untuk membatasi makanan manis dan bergula. Banyak makan makanan manis meningkatkan produksi air liur. Maka itu, bias jadi lebih banyak air liur yang terkumpul saat tidur. Selain itu, ubah posisi tidur Anda. Buatlah kepala lebih tinggi dan tidak tidur dalam posisi miring dengan mulut terbuka.

Jika ngiler ini disebabkan karena suatu kondisi penyakit, maka penanganannya akan berbeda-beda tergantung dengan penyebabnya. Misalnya jika diakibatkan oleh radang tenggorokan, maka obatnya adalah antibiotik. Jika ngiler disebabkan oleh reaksi alergi atau anafilaktik, .
Konsultasi ke dokter

Jika Anda menemukan bahwa terjadi ngiler ini sangat berlebihan, konsultasikan pada dokter Anda. Apalagi jika sampai sangat membatasi interaksi social Anda dengan orang sekitar dan disertai gejala lain misalnya kesulitan bernapas, ada pembengkakan bibir atau wajah, hingga sering tersedak air liur sendiri.

Ngiler yang parah bisamenyebabkan iritasi dan kerusakan kulit. Selain itu dalam kasus-kasus yang serius air liur yang terlalu banyak dapat menggenang di tenggorokan. Ketika menarik napas, ini dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi paru-paru yang disebut pneumonia aspirasi. Meski pada umumnya wajar, ngiler saat tidur bias bikin malu hati ketika tertangkap basah oleh teman tidur. Belum lagi jejak liur yang mengering di pipi bias menghiasi pagi Anda. (*)

 

Staff Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi
Dinkes Kabupaten Sukabumi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *