UMM Dampingi Setiap Kegiatan Organisasi

MALANG – Baru-baru ini, BNPT merilis beberapa nama kampus yang disinyalir menjadi pertumbuhan paham radikalisme. Terbaru, Tim Densus 88 Antiteror juga menangkap tiga terduga teroris di kampus Universitas Riau (UNRI)

Bersama tiga terduga teroris yang merupakan alumni itu, Densus 88 juga menemukan empat bom pipa rakitan yang siap diledakkan. Bahkan menuut Kapolda Riau, daya ledaknya sama besar seperti di Surabaya, beberapa waktu lalu. Rencananya, bom rakitan tersebut akan dibuat untuk meledakan DPR RI dan DPRD Riau.

Mengenai tumbuhnya paham radikal di kampus, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sudah melakukan langkah antisipatif. Rektor UMM Fauzan, menjelaskan, upaya yang mereka lakukan untuk deradikalisasi adalah dengan memberikan pendampingan terhadap seluruh kegiatan mahasiswa.

Pendampingan ini dilakukan oleh kampus, melalui dosen. Setiap kegiatan dan organsiasi mahasiswa, selalu didampingi oleh dosen. Tujuannya tidak lain adalah untuk mengontrol dan memantau ideologi yang berkembang. Dikhawatirkan jika mengarah pada radikalisme. “Itu sudah kami lakukan lama, sejak sebelum isu ini mencuat,” katanya.

Dia menegaskan, alasan kampusnya melakukan pendampingan terhadap semua kegiatan mahasiswa dan juga pencegahan dini, karena hal ini sesuai dengan ideologi Muhammadiyah yang mereka usung.

Pasalnya, Muhammadiyah menolak keras segala bentuk upaya radikalisme. UMM, lanjut Fauzan, melakukan kontrol untuk itu. Dia berpendapat, paham radikalisme bisa tumbuh subur di kampus negeri, karena kampus negeri menganut ideologi yang lebih global. Tidak seperti UMM dengan ideologi keislaman.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *