Pasar Barat Turun, Timur Tengah Naik

JAKARTA – Tren ekspor minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) pada Ramadan tahun ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika 2017 secara total permintaan minyak sawit naik di semua negara, tahun ini peningkatan hanya terjadi di

negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim. Yakni, Bangladesh, negara-negara Timur Tengah, dan Pakistan. Sementara ekspor ke negara-negara Barat merosot. Misalnya, ekspor minyak sawit Indonesia ke Amerika Serikat.

Berdasar data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), per April lalu volume ekspor ke Amerika Serikat tercatat 62,16 ribu ton atau turun 42 persen jika dibandingkan dengan Maret lalu yang mencapai 106,57 ribu ton.

’’Menurunnya impor Amerika Serikat terjadi karena stok kedelai yang tinggi,’’ ujar Direktur Eksekutif Gapki Danang Girindrawardana.

Selain Amerika Serikat, impor minyak sawit Uni Eropa pada catur wulan pertama 2018 telah tergerus 312,19 ribu ton atau sekitar 16 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2017, dari 1,90 juta ton turun menjadi 1,59 juta ton.

Sementara itu, ekspor minyak sawit Indonesia ke India juga tergerus sejak Maret 2018. Pada April, ekspor minyak sawit Indonesia ke India tergerus 15 persen, dari 408,65 ribu ton pada Maret menjadi 346,28 ribu ton. Secara tahunan, pada catur wulan pertama, ekspor ke India tergerus 24 persen.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *