Dipasangi Teknologi Pemantau Khusus

JAKARTA – PT. Pertamina (Persero) akan memasang teknologi khusus pada seluruh corong dispenser (nozzle) untuk menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada.

Kepala Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Fanshurullah Asa menjelaskan tujuan penerapan teknologi ini untuk mengawasi volume yang distribusikan kepada masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Agar BBM tepat sasaran, volumenya tepat, tepat guna, dan dari SPBU 7495,” ujar Fanshurullah di kantor BPH Migas, Jakarta Selatan.Ia mengatakan data BPH Migas ada 7.495 SPBU, tidak semuanya sanggup dicek oleh BPH Migas secara manual. “Makanya kita minta pakai IT,” katanya.

Fanshurullah menekankan, ide ini bukanlah usulan khusus dari BPH Migas melainkan arahan dari tiga menteri, yaitu Menteri ESDM Ignatius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sejak 8 Maret 2018.

“Pertamina sanggupi untuk program pemasangan teknologi di Nozzle ini,” imbuhnya.Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan , sistem IT di nozzle ini dibutuhkan, sebab tugas Pertamina sebagai operator menyalurkan BBM di masyarakat di seluruh Indonesia.

“Selama ini untuk cek volume itu random check dari BPH, misal dari 7.000 SPBU tidak bisa semua, paling 200-400 SPBU saja. Oleh karena itu akurasi dari volume yang disalurkan jadi kurang akurat, dengan IT tiap nozzle akan lebih akurat dan bisa real time. Ini untuk nozzle yang subsidi agar tepat sasaran, untuk solar dan premium saja,” jelasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *