Kapolri: Mako Brimob Kelebihan Napi

DEPOK – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavaian mengakui salah satu faktor dari pecahnya kerusuhan napi teroris di rutan cabang salemba Kelapa Dua, Depok karena banyaknya napi.

Menurut Tito idealnya rutan cabang Salemba di kompleks Mako Brimob Kelapa Dua ini hanya untuk 65 orang dan maksimum 90 orang. “Saya baru tahu, ini sampai 156 orang,” ujar Tito di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.

Bacaan Lainnya

Lebihi lanjut Tito menjelaskan dengan banyaknya napi yang ada, kondisi rutan menjadi sumpek yang gampang membuat kemarahan para napi teroris. Selain itu kesempatan untuk melakukan tindakan penyanderaan juga sangat terbuka karena besarnya jumlah napi di rutan.

Apalagi, sambung Tito mdi dalam rutan terdapat ruang pemeriksaan sebelum pemberkasan ke persidangan. Di ruang itulah insiden penyanderaan bermula kepada anggota Densus 88 anti teror yang sedang bertugas. “Jadi anggota kami yang gugur ini adalah Densus 88 tapi bukan tim penindak atau pemukul tapi tim pemberkasan. Walaupun mereka pegang senjata itulah yang dirampas,” ujarnya. seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL.

 

[gun]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *