Sudah Setor Juta Rupiah, Puluhan Pencaker Kena Tipu

SUKABUMI – Pemberi Harapan Palsu (PHP) memang menyakitkan. Begitu juga bagi delapan para pencari kerja (pencaker) ini. Mereka melaporkan PT. Insvestama Komando Security (IKS) ke Polres Sukabumi Kota, kemarin (25/4).

Gara-garanya, para pencaker ini diduga menjadi korban penipuan oleh PT. IKS yang memberikan harapan palsu kepada mereka. Para korban ini di iming-imingi bisa mendapatkan pekerjaan di salah satu pabrik yang berada di daerah Sukalarang, Kabupaten Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Sementara, lembaga tersebut menjanjikan memperkerjakan korban agar dapat bekerja menjadi karyawan. Namun, harus membayar uang sebesar Rp1,5 juta sampai Rp4 juta.

Para pelapor, membawa sejumlah dokumen sebagai barang bukti. Salah satunya berupa kuitansi pembayaran dengan kop Badan Usaha Jasa Pengamanan Investama Komando Security.

Salah satu korban asal Kecamatan Sukalarang, Sutisna (23) mengaku, sudah membayar uang yang diminta pelaku sebesar Rp1,5 juta untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Uang tersebut, sebagai biaya administrasi dan seragam kerja.

“Sejak open requitment pada Februari lalu, pihak perusahaan menjanjikan kerjanya pada Maret. Tapi sampai saat ini, tidak ada kejelasannya. Bahkan, keberadaanyapun sekarang tidak jelas,” kata Sutisna kepada Radar Sukabumi, kemarin (25/4).

Hal senada dipaparkan korban lainnya, Muhammad Zulfadli (20). Ia diminta uang senialai Rp2 juta oleh salah satu oknum pegawai PT. IKS tersebut. “Setelah saya serahkan uangnya, kemudian dijanjikan satu minggu untuk langsung bekerja. Kami berharap, pihak kepolisian bisa membantu menangani kasus ini sesuai dengan aturan yang berlaku,” lirihnya.

Sementara itu, korban lainnya, asal warga Kelurahan Tipar, Nurhasanah (25) menerangkan, dirinya pun dimintai uang sebesar Rp1 juta. Karena pekerjaan yang dijanjikan tak ada kejelasan, maka mereka mendesak mediator untuk mencari keberadaan pihak PT. IKS dan melaporkannya ke pihak kepolisian.

“Kami meminta PT. IKS dapat bertanggungjawab kepada puluhan Pencaker yang turut menjadi korban,” tuntut Nurhasanah.

Korban lainnya Dudi (33) menerangkan, saat ini kantor perusahaan penyalur tenaga kerja tersebut tidak diketahui keberadaannya. Sebab, kantor yang dulunya mengontrak di kawasan Cisaat, itu sudah kosong.

“Kantornya sudah kosong, hanya ada bekas spanduk terakhir ke sana. Tapi kalau pak R, alamatnya di Cicurug. Pernah ke sana tapi hanya ada istrinya,” terangnya.

Di konfirmasi terpisah, Kanit Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Budi Nuryanto mengatakan, korban sudah membuat laporan dan saat ini anggota Polres Sukabumi Kota tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut. “Korban sudah dimintai keterangan, kami akan mendalami kasus ini,” singkatnya. (cr16/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *