Mediasi Opang-Ojol Batal Digelar

Menurut Sudirman, Opang yang turut hadir bersamanya itu berasal dari 50 pangkalan yang ada diempat kecamatan Utara Sukabumi. Semuanya telah sepakat untuk menolak beroperasinya Ojol diempat kecamatan ini.

“Sikap kami sudah jelas, menolak keberadaan Ojol diempat kecamatan ini,” imbuhnya.

Bacaan Lainnya

Diakui Sudirman, sebelumnya telah dibuat kesepakatan antara Ojol dengan Opang di Mapolsek Cibadak. Namun demikian, meskipun kesepakatan dibuat, tetapi tetap saja ada yang melanggar dengan adanya Ojol yang beroperasi di Cibadak.

“Dalam kesepakatan itu, Ojol bersedia untuk tidak beroperasi di wilayah Utara Sukabumi, tapi mereka langgar. Nah hari ini, kami turun dengan massa yang lebih banyak untuk kembali menegaskan supaya mereka tidak beroperasi di wilayah kami. Mereka ini telah merugikan kami selaku ojek pangkalan,” pungkasnya.

Sementara itu, pengurus komunitas Solidaritas Grabs Sukabumi (Sograbis), Parwoto menyebutkan, batalnya mediasi ini karena jumlah yang hadir tidak sesuai dengan kesepakatan awal. Artinya, rencana mediasi ini hanya akan diwakili oleh masing-masing koordinator Opang. Selain itu, pemilik tempat yang akan digunakan mediasi pun tidak memberikan izin.

“Kami tadinya hanya ingin mediasi dengan perwakilan setiap pengkalan saja, bukan dengan semuanya. Ini demi menjaga kondusifitas,” ungkapnya.

Pilihan lokasi Jalur Lingsel untuk mediasi, lanjutnya, karena dianggap netral atau bebas dari intervensi. Tujuannya tiada lain demi menjaga kondusifitas kedua belah pihak.

“Jumlah Opang yang datang di luar kendali kami, karena sebelumnya hanya mengundang sekitar 30 orang saja. Pemberitahuan ke polisi pun sudah kami lakukan,” pungkasnya.

 

(cr15/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *