Nurman ‘Disembur’ Api Mesin SCG

“Saat itu teman saya ini sudah menyatakan keberatan, namun saya tidak tahu kenapa, Nurman tetap dipaksakan bekerja di area tersebut. Padahal sudah jelas jika buruh dipekerjakan di area kiln harus memiliki skill khusus,” imbuhnya.

Selain itu, ia dan karyawan lainnya juga merasa kecewa saat Nurman berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi, padahal disarankan tim medis untuk dilakukan operasi pembersihan di bagian luka bakarnya.

Bacaan Lainnya

Karena jika tidak segera dilakukan operasi, dikhawatirkan dapat menjadi bakteri dan sumber penyakit. Terlebih lagi, luka bakar dibagian punggung dan pergelangan tangan korban terdapat material silika mentah yang berasal dari semburan api mesin kiln tersebut.

“Karena BPJS Ketenagakeraannya menunggak, pihak BPJS pun tidak mau bertanggungjawab soal biaya penanganan di rumah sakit. Padahal pihak rumah sakit menyarankan agar segera dilakukan operasi pembersihan luka dengan biaya sekitar Rp20 juta.

Tetapi yang menjadi soal, pihak perusahaan malah menyarankan agar korban menggunakan uang pribadi dulu untuk keperluan operasi itu. Setelah itu, nanti janjinya akan diganti perusahaan,” tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *