Fadli Zon : Sukmawati Harus Belajar Sejarah Lagi

Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta Sukmawati Soekarnoputri untuk belajar sejarah lagi. Permintaan itu buntut dari lirik puisi Ibu Indonesia yang dibacakan adik dari Megawati Soekarnoputri itu dianggap telah melecehkan agama Islam.

Menurut Fadli, puisi yang dibacakan Sukmawati itu dapat mengancam keberagaman yang dijunjung di Indonesia. Dia menganggap Sukmawati tidak mempunyai sensitivitas. “Meskipun anak proklamator ya sensitivitas itu perlu untuk mengerti sejarah,” kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/4).

Bacaan Lainnya

Fadli berpendapat, seharusnya Sukmawati banyak belajar dari mendiang ayahnya, Soekarno. Sebab proklamator itu bangsa itu lebih mengetahui dan mengerti peran umat Islam.

“Kalau Bung Karno sih saya kira hebat. Dia orang yang sangat mengerti sejarah, bagaimana mengerti peran umat Islam dan prosesnya,” ungkapnya. “Jadi saya kira Bu Sukma ini harus banyak belajar lagi lah tentang sejarah terutama dari bapaknya,” lanjutnya.

Fadli yang mengerti sastra dan sering menulis puisi mengaku tidak akan membuat balasan terhadap Sukmawati. “Saya kira ini nggak (balasan puisi) ya,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Sukmawati Soekarnoputri membacakan puisi kontroversialnya saat acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018. Berikut lirik puisi yang dibacakan Sukmawati:

Ibu Indonesia

Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu
Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut

Lihatlah ibu Indonesia
Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat
Kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia

Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azan mu
Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Napas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat ayat alam surgawi

Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.

(ce1/aim/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *