Jika Terpilih, Ijabah Berani Berikan 50 Juta Per RW

SUKABUMI— Kandidat Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi dengan nomor urut 1, Jona Arizona dan Hanafie Zain berniat akan menaikan anggaran Program Pemberdayaan Rukun Warga ( P2Rw) hingga 150 persen dari anggaran yang dikucurkan pemerintah Kota Sukabumi saat ini. Kenaikan anggaran ini agar pembangunan di tingkat ke Rw an bisa siginifikan dirasakan oleh masyarakat.

” Kita akan tingkatkan nilainya, yang sekarang Rp20 juta setiap RW pertahun, kita akan berikan Rp50 Juta per Rw,” ujar Calon Wakil Walikota Sukabumi, Hanafie Zain, (28/3) kemarin.

Bacaan Lainnya

Dalam penggunaan anggaran P2RW nanti kata Hanafie ada sasaran khusus yang harus dikerjakan oleh setiap RW yakni membangun rumah tidak layak huni yang ada disetiap ke Rw-an. Pasalnya, data yang dihimpun pasangan Ijabah ini ada sekitar 3 ribu unit rumah yang masih tidak layak huni.

“Kita ingin dengan tambahan anggaran p2Rw ini bisa menghilangkan rumah tidak layak huni. Makanya setiap Rw minimal bisa membangun dua rumah tidak layak huni, kita telah menghitung dengan anggaran Rp. 10 atau 15 juta bisa merenovasi rumah tidak layak huni itu,” ujarnya.

Jadi nantinya di tahun ke tiga saat masa kepemimpinannya itu, terang Hanafie permasalahan rumah tidak layak huni sudah tidak ada di Kota Sukabumi. Makanya ditarget satu tahun ini setiap Rw dua rumah menyelesaikan rumah tidaklayak huni itu. “Saat ini jumlah Rw sebanyak 355 Rw, jika setiap kegiatan P2RW dibangunkan 2 rumah jadi dalam setahun itu mencapai 710 unit rumah tidaklayah huni diperbaiki. Jadi ditahun ketiga itu bisa selesai,” ujarnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, kenaikan anggaran P2RW ini kata mantan Sekda Kota Sukabumi ini tentunya bisa diwujudkankan. Pihaknya nanti akan mengefesienkan anggaran-aggaran yang tidak efektif.

“Nanti kita alihkan anggaran ini ke P2RW, seperti halnya, kan ada program pemerintah menyelesaikan rumah tak layak huni, nanti kita hilangkan masukan ke anggaran P2RW,” jelasnya.

Diakui Hanafie anggaran P2RW ini memang sangat bagus untuk pemerataan pembanguan di kewilayahan. Nantinya selain pembangun rumah tak layak huni, setiap Rw membebaskan akan dipergunakan untuk pembangunan apa saja.

” itu nanti tergantung kepada Rw sendiri, sisanya mau digunakan apa silahkan saja. Dengan P2RW sendiri dapat meningkatkan kebersamaan dan kepedulian masyarakat dengan lingkungan sekitarnya,” pungkasnya.

 

(bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *