Mulia: Kualitas SDM Senjata Utama Majukan Kota Sukabumi

SUKABUMI— Sebagai Kota Kecil yang tidak memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, sudah seharusnya Kota Sukabumi kedepan menjadikan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai yang utama untuk memajukan dan berdaya saing dengan daerah lain.

Hal tersebut dikatakan Kandidat Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi Muyono-Ima (Mulia) pada saat menghadiri dialog redaksi di Kantor Graha Pena Radar Sukabumi Jalan Selabintana KM 3,5 Panjalu Sukabumi, (21/3) .

Bacaan Lainnya

Hal tersebut sesuai dengan visi-misi pasangan yang dikenal mulia tersebut untuk membangun Kota Sukabumi lebih baik lagi. Dengan visi

‘Mewujudkan Masyarakat Kota Sukabumi yang Cerdas, Mandiri, dan Sejahtera Berlandaskan Iman dan taqwa’.

Tentunya visi itu pangkalnya sesuai dengan Perda nomor 7 tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2005-2025 di mana mewujudkan Kota Sukabumi sebagai pusat pelayanan berkualitas dibidang pendidikan perdagangan dan kesehatan di Jawabarat berlandaskan Iman dan takwa.

“2018- 2023 fase keempat itu, bobotnya ke Ilmu teknologi dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, jadi siapapun calon hari ini visi nya harus bermuara kesitu, sebagai penjabaran dari visi RPJPD. Bermuara kesini maka visi kita mewujudkan masyarakat Kota Sukabumi yang Cerdas, Mandiri, dan Sejahtera berlandaskan Iman dan taqwa,” ujar calon Walikota Sukabumi, Mulyono.

Dari sana lanjut Mulyono menjelaskan, dijabarkan menjadi empat misi diantaranya membangun sumber daya manusia yang sehat, terdidik dan berdaya saing, meningkatkan kualitas infrastruktur yang berbasis lingkungan, mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis keluarga dan meningkatkan pengalaman nilai nilai, agama, sosial dan budaya.

“Misi itu merupakan turunan dari visi yang kami buat dengan kalimat pendek, sederhana dan dimengerti oleh masyarakat seara umum,”ungkap Wakil Walikota Sukabumi 2008-2013 ini.

Untuk misi yang pertama membangun sumber daya manusia yang sehat, terdidik dan berdaya saing isinya adalah untuk menyadari bahwa Kota Sukabumi ini tidak memilki sumber daya alam (SDA) makanya harus menggenjot Sumber daya Manusia (SDM).

Jagoan dari Partai NasDem, PPP dan PAN ini sudah menyiapkan beberapa program-progam untuk meningkatkan SDM di Kota Sukabumi ini sehat terdidik dan berdaya saing.

“Ada kata bijak bahwa salah membajak sawah itu hanya rugi satu musim, tapi salah mengelola bangsa akan merusak satu generasi. Untuk itu rakyat salah menentukan sikap dalam memilih pemimpin gagal satu generasi atau minimal lima tahun. Maka kata kunci kualitas SDM itu Ruhnya yakni pendidikan,” jelas Ketua DPC Partai NasDem Kota Sukabumi tersebut.

Lihat saja hari ini potret pendidikan jika dilihat rata lama sekolah itu sampai 2016 masih diangka 11,72 tahun padahal gebyarnya atau di proklamirkannya sudah lama. Padahal saat kepemimpinan Mulyono dulu tuntas wajib 12 tahun. Artinya untuk mengejar angka sampai ke 12 tahun itu begitu sulit, belum lagi angka tidak sekolahnya. Tapi itu melek huruf di Kota Sukabumi sudah sampai 100 persen.

” Makanya masyarakat cerdas itu, indikatornya cerdas 12 tahun ,” ujar mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Sukabumi itu.

Lalu Mandiri, kata Mulyono indek daya beli masyarakat maupun angka kemiskinan dan pengangguran itu di angka 8-9 persen dari total jumlah penduduk Kota sukabumi. Maka akar masalah dari itu masyarakat yang bodoh cenderung miskin dan ujung-ujungnnya kufur.

“Makanya sekali lagi visi kita ini secara teoritis penyusunan harus sederhana, terukur dan smart. Juga terukur dalam kurun waktu 5 tahun,” ujarnya.

Untuk Misi yang kedua yakni meningkatkan kualitas infra struktur berbasis lingkungan. Artinya kadang kadang dalam pembangunan ini tidak bersahabat dengan lingkungan meskipun ada RTRW.

Seperti halnya wilayah pendidikan sedikit terganggu, Kecamatan Cikole ini pusat Central Bisnis Distrik (CBD) yang menimbulkan kemacetan. Tak hanya itu coba lihat saja untuk kondisi staisiun kereta api, keberadaaan pasar yang saat ini sangat semerawut, pera pedagang kaki lima sudah menghilangkan jalan untuk lalu lintas angkot.

” Makanya ketika nanti terpilih nanti, pemerintah dan pihak swasta harus memerhatikan infra struktur berbasis limgkungan,” ungkapnya.

Sedangkan Misi ketiga adalah mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis keluarga. Dimana saat ini SDM Kota Sukabumi ini harus bisa lebih kreatif dalam mengembangkan perekonomian keluarga. Mulyono sendiri mengaku telah melakukan observasi bahwa dari satu keluarga itu hanya satu orang yang diandalkan untuk menghidupi keluarganya dan terkadang tidak ada. Kelemahannya, karena dalam keluarga itu tidak produktif .

” Untuk itu pasangan Mulia ingin membuat keluarga itu produktif untuk meningkatkan ekonomi kreatif keluarga dengan memberikan bantuan modal yang memang cukup bermanfaat untuk perekonomian keluarga. Kita akan genjot dalam satu keluarga itu bisa beberapa orang yang kreatif dan produktif,’ jelasnya.

Sementara misi yang ke empat yakni meningkatkan pengalaman nilai nilai, agama, sosial dan budaya. Misi itu diterjemahkan dengan program-program yang kreatif, pasangan Mulia akan membuat kota sukabumi menjadi kota kreatif. ” Jargonnya itu kami small city big kreatif. Banyak program terjemahan dari sini,” terang pria ramah ini.

Disinggung masalah misi meningkatkan ‘kualitas infrastruktur berbasis lingkungan’, dirinya menjelaskan yang dimaksud misi ini adalah luar salah satunya adalah ketika ada bangunan toko atau sejenisnya, yang berada di dekat jalan itu harus wajib memiliki lahan parkir yang memadai.

Dan bahkan, untuk mewujudkannya jika terpilih nanti dirinya bersama pasangannya akan membuat sebuah Peraturan Daerah (Perda) tentang wajibnya lahan parkir bagi bangunan yang berada di dekat jalan utama. Hal itu, dilakukan guna menertibkan parkir liar kendaraan roda empat yang sampai saat ini belum terselesaikan, dan mengganggu ruas jalan di Kota Sukabumi.

“Jika terpilih, Saya akan buat Perda tentang itu, setiap bangunan baru apalagi pertokoan harus wajib ada lahan parkir untuk pembelinya,”jelasnya.

Menurutnya, saat ini, belum ada Perda mengenai hal tersebut. Sehingga menyebabkan kemacetan di ruas-ruas jalan utama akibat para pemilik bangunan tidak punya lahan parkir.

Selain itu, dalam misi tersebut, langkah berikutnya akan di ciptakan lingkungan hijau, dimana setiap bangunan wajib menyiapkan lahan hijau.

“Untuk membangun SDM yang berkualitas, harus difasilitasi dengan aturan yang tegas agar terjadi tatanan kota yang menarik dan SDMnya pun siap untuk bersaing dengan daerah lain. Ya, jangan sampai kita menjadi penonton saja, “tukasnya. (bal/Cr17/l)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *