SUKABUMI— Pengamat Politik Munandi Saleh menilai, bahwa suara pemilih Kota Sukabumi sangat mahal. Ketika pencintraan dan blusukan gencar dilakukan oleh Pasangan Calon (paslon) beberapa waktu lalu tak akan bisa meraih secara keseluruhan suara masyarakat, pasalnya masyarakat saat ini sudah cerdas dan bisa tau kemana akan melabuhkan pilihannya di Pilwalkot nanti.
“Ini tantangan seluruh paslon, agar mereka bisa mencerahkan dan memberikan program serta visi misi jelas yang bisa diterima oleh masyarakat semua segmen, “jelas Munandi saat dihubungi koran ini, (12/3) kemarin
Menurutnya pemilih di Kota Sukabumi yang sekitar 300 ribu orang memiliki beberapa segmentasi yang berbeda-beda, mulai dari pendidikan SD hingga Profesor pun ada di Sukabumi, makanya para paslon harus bisa mempengaruhi dan menyakini masyarakat agar bisa memilihnya pada Juni mendatang.
“Jika berdiskusi dengan orang pendidikan paslon harus berbicara pendidikan, jika datang ke pasar paslon harus bisa memberikan solusi warga pasar begitupun yang lainnya, “terangnya
Jadi, ketika paslon turun kelapangan harus bisa menampung beberapa aspirasi dari masyarakat yang berbeda-beda. Dirinya juga kembali menegaskan bahwa suara pemilih Kota Sukabumi sangat mahal, buah dari akibat jumlah penduduknya yang berebeda dengan Kabupaten Sukabumi. Apalagi sekarang beda satu suara juga menentukan.
“Sekarang, tinggal bagaimana para paslon bekerja keras untuk menyakinkan masyarakat agar bisa dipilih, “jelasnya
Lebih lanjut dirinya mengatakan, menyakinkan berbagai segmen pemilih bukan hal yang mudah dilakukan namun, dirinya berharap para paslon pintar dalam bertindak. Mulai dari membangun komunikasi politik yang baik dan sering bersilaturahmi itu jadi bagian untuk merangkul para pemilih.
“Sekarang tinggal para paslon membangun komunikasi politik yang intens dengan berbagai segment masyarakat, “tukasnya. (hnd)
