Tahun Ini 200 Mahasiswa Universitas Nusa Putra Dikirim Ke Taiwan, Korea, Jepang dan Kanada

TAHUN ini, Universitas Nusa Putra akan mengirim ratusan enggineer dan tenaga terampil bidang Keperawatan dan Perhotelan untuk magang dan bekerja di luar negeri.

Perguruan tinggi yang memiliki motto Little Steps for Wide Vision ini, memang dikenal tidak pernah berhenti melakukan inovasi dalam mencetak tenaga terampil yang siap bersaing secara global.

Bacaan Lainnya

Tak heran jika tahun 2018 ini saja, lebih dari 200 mahasiswanya siap dikirim ke berbagai negara seperti Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Kanada, China, dan Amerika Serikat. Program magang sekaligus bekerja ini sendiri berkat kerjasama dengan Hung-Chi International. Co.Ltd dan sudah berjalan semenjak 2017 lalu.

Suhe Suherlan, Hasbuloh, Yudi Ashari, Teguh Rosadi, Aris Ahmad, Irpan dkk mahasiswa Teknik Mesin sedang belajar di tempat magang Parglory Trade Free Zone, Taiwan.

Seperti diketahui, Hung-Chi International merupakan bagian dari EVERBRIGHT Group yang berdomisili di Taiwan. Perusahaan tersebut khusus merekrut tenaga-tenaga terampil untuk ditempatkan di berbagai negara.
Selain itu, Hung-Chi International juga menyuplai tenaga profesional untuk ditempatkan di berbagai perusahaan ternama, seperti produsen smartphone i-Phone, Apple.

“Seiring kepercayaan terhadap sumber daya manusia (SDM) jebolan Universitas Nusa Putra, untuk 2018 ini, pihak Hung-Chi International memberi kuota minimal sebanyak 200 mahasiswa untuk magang sekaligus bekerja di Taiwan, Jepang, Korea, dan Kanada,” tutur Direktur Penempatan dan Karir Mahasiswa bapak Iyus Maulana ditemui Radar Sukabumi di kampus Cibolang.

Rizky Perdana dan Rusmana mahasiswa magang di Taiwan dikunjungi dosen dan Rektor Universitas Nusa Putra serta Pendamping Luar Negeri di Touyuan District, Taiwan.

Selain engineer yang selama ini di suplai oleh Nusa Putra, tahun ini mitra luar negeri juga meminta tenaga perhotelan dan perawat profesional.

“Untuk itu, mulai 2018, Nusa Putra mendirikan Lembaga Pelatihan dan Keterampilan (LPK) Perhotelan dan Keperawatan. Khusus perawat, yang sudah menghubungi mitra dari Jepang dan Kanada,” lanjut Iyus.

LPK ini, tambahnya, akan mendidik tenaga terampil selama enam bulan, dan langsung disalurkan bekerja di luar negeri. Khusus untuk keperawatan, hanya menerima lulusan SMK, D3 dan S1 Keperawatan. “Adapun untuk tenaga perhotelan, hanya menerima lulusan SMK, D3 dan S1 Perhotelan yang akan ditempatkan di Taiwan dan berbagai negara lainnya.”

Lebih jauh, alumni Nusa Putra tahun 2010 kelahiran Ciamis ini menyampaikan, program magang dan bekerja di luar negeri dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa program S1 setelah menempuh semester 5, dan mahasiswa D3 setelah semester 3. “Namun tetap harus melalui tahapan seleksi terlebih dahulu, berdasarkan kriteria kebutuhan perusahaan mitra.”

Juga dituturkannya, kegiatan mahasiswa di tempat magang adalah belajar sambil bekerja. Ada beberapa mata kuliah yang diajarkan secara online, serta mata kuliah praktis di dunia kerja. Sehingga peserta magang diwajibkan untuk belajar bahasa negara tujuan.

Penandatanganan pernyataan orangtua mahasiswa izin magang dan bekerja di luar negeri

Selama magang, mahasiswa tetap dibimbing dosen Nusa Putra dan dosen mitra di luar negeri untuk menyelesaikan kewajiban akademiknya, sehingga ada kesempatan meraih dua gelar sekaligus dari universitas setempat di luar negeri, atau double degree.

Saat disinggung mengenai kriteria peserta magang, Iyus mengungkapkan, attitude yang baik merupakan kriteria utama. “Berbadan sehat tentunya, dan memiliki mental kuat untuk beradaptasi di lingkungan baru yang berbeda iklim, geografis, budaya dan keyakinan. Jadi intinya mahasiswa harus open mining dalam pergaulan internasional.

 

       

Saya sedang melaksanakan magang di Taiwan, Alhamdulillah saya ditempatkan bersama sembilan mahasiswa Universitas Nusa Putra lainnya dalam satu pekerjaan dan asrama, sejak November 2017 lalu.

Pengalaman di sini sungguh luar biasa, saya dapat bertemu dengan mahasiswa magang dari berbagai negara seperti Philipina, Taiwan, China, serta dari perguruan tinggi lainnya di Indonesia, sehingga bisa berinteraksi dengan mereka.

Saya juga mendapatkan uang saku biaya hidup dan bisa menyimpan untuk biaya kuliah.

Program magang ini luar biasa, selepas magang di sini saya sudah disodori kontrak untuk bekerja di Jepang. InsyaAllah selepas lulus bulan Juni, tahun ini sudah mulai bekerja di Jepang. Ini anugerah luar biasa, terimakasih Nusa Putra.

 

Dulu tidak ada niat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi karena terkendala biaya, terlebih saya tinggal di pelosok desa. Sampai akhirnya saya mendapatkan informasi jika Universitas Nusa Putra (sebelumnya STT Nusa Putra) memberi beasiswa penuh sampai selesai. Tidak hanya itu, kampus juga menyediakan tempat tinggal gratis di Pondok Pesantren Mahasiswa. Alhamdulilah saat jadi mahasiswa saya mendapat banyak pengalaman.

Sekarang saya bekerja di Korea Selatan dan melanjutkan kuliah di Hankuk University Of Foreign Studies. Di sini saya tidak sendiri bersama teman saya Saepul Aziz, Abdul Muid, Aldi Saputra, serta alumni Universitas Nusa Putra lainnya. Terimakasih saya ucapkan sebesarbesarnya untuk kampus tercinta yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan berharga untuk saya.

 

Tawaran magang dan bekerja dari kampus di Taiwan langsung saya ambil. Ini kesempatan langka bagi saya.
Jujur saja, saya ingin melanjutkan kuliah di luar negeri, setelah kuliah di Universitas Nusa Putra.
Dari seringnya berinteraksi dengan mahasiswa asing di Univesitas Nusa Putra, saya sempat di kirim ke Singapora oleh pihak kampus untuk membuka cakrawala global. Dari situ, saya mendapat inspirasi bahwa dunia ini luas dan banyak kesempatan yang bisa kita ambil.
Walaupun saya perempuan dari desa, kalau saya bercita-cita seperti itu engga salah kan? Alhamdulillah, selain magang di Taiwan, juga mendapat tawaran melanjutkan jenjang S-1 dengan double degree di Mingdao University.
Puji syukur saya sudah lulus seleksi dan siap berangkat ke Taiwan bersamateman- teman lainnya.

 

Sebagai orang tua dari Prayudha Arief Faturahman, mahasiswa semester akhir di Universitas Nusa Putra, saya bersyukur dan bangga anak saya terpilih untuk magang dan bekerja di Jepang. Saya Kaget dan terharu mendapat panggilan dari pihak kampus untuk menandatangani pernyataan izin orangtua untuk anak saya magang dan bekerja di Jepang selama dua tahun dengan gaji Rp30 juta per bulan.

Saat ini anak saya sedang menjalani karantina belajar bahasa dan budaya Jepang di Jakarta, ujar Mia Astuti.

Sementara itu, Prayudha Arief Faturahman tidak menyangka kalau perusahaan dari Jepang langsung meminta dirinya kontrak bekerja, setelah lulus bersama Mohammad Iklas.

“Tadinya mau magang dulu di Taiwan, tetapi pihak Jepang sudah meminta untuk langsung bekerja. Mudah-mudahan lancar, mohon doanya dari semua,” pinta
alumni SMK Dwi Dharma itu.

Di tempat terpisah, Mohammad Iklas, teman Arief yang juga mahasiswa Diploma III Teknik Mesin tingkat akhir ini membenarkan informasi tersebut.

“Saya merasa kaget terpilih menjadi salah satu yang diberangkatkan ke Jepang,” ujar alumni SMAN 1 Ciracap, Kabupaten Sukabumi ini.

Dikonfirmasi terkait gaji yang akan didapatkan, Iklas membenarkan jika di dalam kontrak memang sebesar 248.600 JPY atau dalam kurs Rupiah setara Rp 30 juta lebih.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *