SUKABUMI— Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) mengeluhkan tidak adanya pemain cadangan untuk menghadapi Asian Games 2018, mendatang. Hal itu diungkapkan Ketua PSTI, Asnawi Abdul Rachman disela-sela latihan Pelatnas Sepak Takraw di Icuk Sugiarto Training Camp (ISTC), Cisaat, Kabupaten Sukabumi, rabu (7/2).
Menurut Asnawi, tidak adanya pemain cadangan ini lantaran terbentur alokasi anggaran dari pemerintah pusat. Padahal, pada ajang Sea Games 2017 di Malaysia lalu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi memberikan instruksi disediakan pemain cadangan. Hal itu setelah menyaksikan langsung perjuangan atlet yang kelelahan tanpa pemain cadangan.
“Pak Menteri pernah menyampaikan kepada saya, kalau ini tidak boleh terjadi (di Asian Games, red) Saat di Sea Games,” ujar Asnawi kepada Radar Sukabumi.
Namun sambung dia, tim verifikasi tetap pada pendiriaannya yakni untuk tim Sepak Takraw diberikan kuota atlet 10 putra dan 10 putri untuk enam nomor yang dipertandingkan. “Saya saat itu langsung menghubungi pak Menteri dan beliau akan mengupayakan penambahan,” sambungnya.
Asnawi mengaku ironis dengan kondisi tersebut. Padahal sebagai tuan rumah Asian Games 2018, tentunya hal tersebut tidak bisa terjadi. Diterangkannya, secara idela jumlah atlet yang bertanding plus cadangan sejumlah 15 orang. Bahkan di negara lain diikutkan 18 orang atlet. “Ya kalau tetap komposisi 10 atlet, kemudian ada yang cedera, habislah kita,” tegasnya.
Kendati demikian, sebagai langkah persiapan jika usulannya diterima, pihaknya saat ini sudah mendatangkan sebanyak 23 atlet terbaik disetiap wilayah untuk mengikuti latihan. Ke-23 atlet tersebut, nantinya akan dinilai oleh para panelis dari berbagai instansi dan akademisi. “Kita sudah ada 20 atlet putra dan putri serta 23 atlet seleksi. Mereka semua masih akan bersaing kembali dan mendapatkan penilaian,” terangnya. Rencananya, tim penilai sendiri akan didatangkan sekitar tanggal 15 Februari mendatang. (why)
