Beras Mahal Picu Inflasi

CIKOLE – Selama Januari 2018, harga beras di Kota Sukabumi mengalami kenaikan harga yang cukup fantastis. Cuaca ekstrem dan panen yang tidak merata di sejumlah daerah, menjadi penyebab mahalnya harga bahan pangan yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat ini. Tentunya harga beras ini mempengaruhi laju inflasi di Kota Sukabumi.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sukabumi merilis besaran angka inflasi di Januari mencapai 0.79 persen.
Kasi Distribusi BPS Kota Sukabumi Sri Rachmawati mengatakan, besaran angka inflasi di Januari cukup tinggi. Namun hal tersebut masih bisa dikendalikan.

Bacaan Lainnya

Dari tujuh kota se-Jawa Barat (Jabar) yang disurvei mengalami inflasi tertinggi ada di Kota Cirebon yakni 1.01 dan yang paling terendah ada di Kota Bogor yaitu 0.67.

“Untuk Sukabumi ada di peringkat lima se-Jabar,” tuturnya.

Wanita berhijab ini menjelaskan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga dari beberapa kelompok pengeluaran. Kelompok bahan makanan menjadi penyumbang inflasi terbesar. Salah satunya beras yaitu sebesar 0.6095. Sedangkan posisi kedua ada di sub kelompok daging ayam ras sebesar 0.0893.

“Karena dua makanan tersebut selama Januari yang mengalami kenaikan harga cukup tinggi,”paparnya.
Untuk kelompok penyumbang lainnya itu ada di kelompok mie, cabai rawit, tomat, es, mas, kentang bensin, daging sapi dan sawi hijau.

Sementara untuk kelompok makanan yang mengalami deflasi adalah tomat sayur, sebesar -0.0445, bawang merah -0.0306, apel sebesar -0.0219, telur ayam ras -0.0219, kangkung -0.0159, bayam -0.0149, mentimun -0.0104, sepat siam -0.0068, telepon selular -0.0063 dan gula pasir sebesar -0.0048.

“Itu hasil survei dari beberapa pasar tradisional maupun modern, untuk tradisional kita ada Pasar Pelita, Gudang dan Pasundan, sementara untuk modern kita ada Superindo,” tutupnya. (wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *