Wagoen sapaan akrabnya menggarisbawahi, terkadang sebagian kalangan penganut agama tertentu yang berhaluan garis keras, kerapkali menggunakan isu SARA untuk mendeskriditkan sosok Demul.
“Tapi saya kira keberadaan Demul terlengkapi oleh sosok Deddy Mizwar yang lebih bisa diterima oleh kelompok fanatik dari kalangan penganut agama tertentu,” ungkap Wagoen.
Dengan demikian, potensi Dua DM untuk menggulingkan kedigdayaan PKS selama dua periode dapat terjadi. Konfigurasi Demiz-Demul saling melengkapi untuk merebut basis suara di Jabar.
“Dominasi PKS di Jabar sebetulnya bukan sebagai masalah. Sah-sah saja, tidak apa-apa. Itu baru menjadi masalah jika menggunakan isu SARA untuk melanggengkan dominasinya. Ini baru persoalan yang harus dihindari,” pungkas Wagoen. (bon/rmol)