BKM AWS ‘Brantas’ Kawasan Kumuh

CIKOLE – Badan Keswadayaan Masyarakat Amanah Warga Sejahtera (BKM AWS) Kecamatan Cikole terus menggenjot pembangunan di wilayahnya.

Hal itu demi terbebasnya kecamatan yang menjadi pusat pemerintahan dan pendidikan dari status kumuh.

Bacaan Lainnya

Melalui program ‘KotaKu’, berbagai pembangunan yang menunjang untuk mengurangi kawasan kumuh terus di genjot.

Sedikit informasi, ada tujuh indikator wilayah masuk status kawasan kumuh.

Diantaranya kondisi bangunan, kondisi jalan lingkungan, kondisi drainase lingkungan, kondisi penyediaan air minum, kondisi pengelolaan limbah, kondisi pengelolaan sampah dan kondisi pengamanan kebakaran.

“Dengan adanya pembangunan kegiatan KotaKu yang dilaksanakan khususnya di Cikole, semoga bisa mengurangi kawasan kumuh secara bertahap dan terfokus di wilayah yang terdeliniasi kumuh,” tutur Senior Fasilitator dampingan Kecamatan Cikole, Asep Sukandar kepada Radar Sukabumi, kemarin.

Saat ini, tahap pembangunan sudah hampir rampung. Program KotaKu sendiri, merupakan program nasional dengan sumber anggaran dari ABPN.

Untuk pembangunan kali ini, menghabiskan anggaran Rp 500 juta dengan dibagi dua tahap. Tahap pertama, anggaran yang dikocorkan mencapai Rp350 juta. Sedangkan tahap kedua, Rp150 juta.

Sementara itu, Ketua BKM AWS Kecamatan Cikole, Inang Sarage menargetkan, program tersebut bisa rampung akhir bulan ini.

Untuk progresnya, saat ini sudah memasuki tahap kedua dan tinggal melakukan finishing.

“Saat ini masih digenjot. Saya yakin akhir bulan ini pembangunannya sudah rampung,” tuturnya.

Menurut Inang, saat ini pembangunan difokuskan Kampung Cimangga Rt 04/02 Kelurahan/Kecamatan Cikole.

Dengan program KotaKu yang sekarang sedang digarapnya, mungkin belum bisa menuntaskan kawasan kumuh secara keseluruhan.

“Butuh kesinambungan dalam menyelesaikan kawasan kumuh di Kecamatan Cikole ini. Tapi informasinya, pada 2019 program ini bakal kembali berjalan. Saya berharap, memang ini terus dilakukan sehingga Cikole bisa terbebas dari status kawasan kumuh,” harapnya. (nur)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *