Air Terjun Bibijilan, Mendaki Tebing Diantara Arus Air Terjun

SUKABUMI – Mendaki tebing diantara batu terjal, sepertinya sudah menjadi hal yang biasa. Tapi bagaimana jika mendaki tebing diantara derasnya air terjun. Bisa dipastikan, ini adalah petualangan baru penuh sensai yang bisa ditemukan di Air Terjun Bibijilan.

Wahana petualangan alam terbuka tersebut berlokasi terletak di Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi atau sekitar 4 jam dari Kota Sukabumi. Air Terjun Bibijilan ini merupakan bagian dari Obyek wisata Goa Buni Ayu. Untuk sampai ke air terjun itu, pengunjung harus berjalan kaki menelusuri jalan setapak di kawasan hutan.

Bacaan Lainnya

Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke lokasi Air Terjun. Namun sebelum tiba di aliran sungai tersebut, pengunjung akan terlebih dahulu disuguhkan oleh pemandangan alam yang terhampar di dalam Goa Buni Ayu. Ini merupakan wisata yang terbilang ekstrem karena pengunjung harus masuk ke dalam perut bumi.

Tetapi tak perlu khawatir, di dalam goa ini menampilkan panorama yang sangat indah karena memiliki keindahan ornamen yang alami. Seperti diantaranya Stalaktit, Stalakmit, Flow Stone, Garundam serta masih banyak ornamen lainnya yang terbentuk dari hasil proses alam.

Setelah menelusuri oerut bumi, maka sampailah pengunjung di lokasi yang penuh sensasi yakni Air Terjun Bibijilan. Di destinasi wisata ini terdapat air terjun yang meluncur deras dari atas tebing yang memiliki 14 undakan yang masing-masing tebing memiliki ketinggian yang berbeda-beda. Namun secara keseluruhan ketinggian dari seluruh belasan tebing itu mencapai 250 meter.

Karena karakternya terdiri dari banyak undakan, akhirnya tebing tersebut dijadikan wahana petualangan berupa pendakian dengan menggunakan seutas tali.  “Untuk mendaki tebing itu, terbilang cukup menantang karena kita harus melawan derasnya arus air terjun,” jelas Budi Heryanto, salah seorang pemandu Obyek Wisata Air Terjun Bibijilan.

Sementara itu menurut wistawan asal Jakarta, Jualiana Wijaya mengaku awalnya merasa takut untuk mendaki tebing diantara arus air terjun. “Pertamakali saya benar-benar merasa gugup karena tebing yang harus didaki terasa sangat tinggi sekali, belum lagi empasan air terjunnya yang sangat deras. Tapi setelah dicoba, ternyata sangat menyenangkan,” tuturnya.

Hendra, wisatawan lainnya  mengungkapkan jika dirinya merasa ketagihan untuk bisa mendaki berulangkali. Alasannya selama melakukan pendakian, Hendra merasakan sensasi yang berbeda, “Adrenalin kita benar-benar dipacu selama mendaki. Inilah yang menjadikan wisata ini penuh sensasi,” katanya.  (*)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *