Melihat Festival Egrang di Kampung Cibiru Desa/Kecamatan Cicantayan

Menjelang akhir tahun 2017, Kampung Cibiru, Desa/Kecamatan Cicantayan kembali menghelat festival egrang. Seperti even sebelumnya, makanan khas sunda dan suguhan aksi dari anak-anak sekitar Desa Cicantayan menambah meriahnya acara.

Namun yang paling mendasar dari acara tersebut, yakni nilai pembentukan karakter bagi generasi penerus generasi. Dimana saat ini pengaruh budaya luar dan perkembangan teknologi tidak bisa lagi terelakan.

Bacaan Lainnya

Laporan: Lupi Pajar Hernawan, Cicantayan

Kampung Cibiru, Desa/Kecamatan Cicantayan sekilas memang nampak seperti kawasan permukiman lainnya di Kabupaten Sukabumi. Berada di pinggiran kota, dihimpit pegunungan dan hamparan sawah yang memesona.

Namun ternyata di balik itu semua, kampung ini memiliki ciri khas tersendiri, seperti nuansa kesundaan yang terlihat kental dan satu-satunya kampung yang masih membudayakan permainan tradisional.

Pelestarian permainan tradisoinal kembali digagas oleh Kepala Desa Cicantayan, Dzulfikar Ali Hakim bersama pemuda setempat pada tahun 2016 silam.

Hal itu mengingat, di tengah-tengah kemajuan teknologi, permainan tradisional mulai terkikis bahkan nyaris hilang ditelan perkembangan zaman.

“Mulai tahun lalu kami menggelar festival ini. Permainan tradisoinal seperti egrang, galasin, lori dan yang lainnya sudah lama tidak terlihat lagi dimainkan anak-anak. Dari situ lah kami bersama pemuda dan masyarakat di sini mulai kembali menghidupkan permainan tersebut yang ditunjang dengan ketersedian bahan baku di sekitar wilayah Cibiru,” beber Dzulfikar kepada Radar Sukabumi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *