Difteri Serang Manusia Hingga Renggut Nyawa

Wabah difteri tak hanya menyerang anak-anak tetapi juga orang dewasa. Gejala yang paling khas ketika sudah tertular penyakit ini adalah adanya selaput di tenggorokan yang terlihat kotor atau memutih. Jika satu saja anggota keluarga terkena penyakit ini, maka orang tersebut harus diisolasi dan keluarga lainnya harus diimunisasi.

Disease Prevention Expert yang juga CEO dari In Harmony Vaccination dr. Kristoforus Hendra Djaya SpPD menjelaskan, difteri adalah infeksi yang disebabkan oleh kuman bernama Corynebacterium Diphteriae. Bakteri ini sering menyerang saluran napas dan juga kulit.

Bacaan Lainnya

“Tanpa pengobatan antibiotik yang tepat, penyakit ini dapat menular hingga 2-6 minggu,” kata Kristoforus kepada JawaPos.com, Jumat (8/12).

Kristoforus menjelaskan kelompok yang rentan tertular adalah mereka yang belum mendapat imunisasi lengkap. Mereka yang memiliki antibodi rendah terhadap racun yang dikeluarkan oleh kuman C Diphteriae juga rentan.

Sebagian orang juga bisa menjadi karier, yaitu mereka yang membawa kuman difteri. Namun saat tertular bahkan seseorang tidak merasakan gejala apapun. “Saat sudah tertular, mereka bisa menyebarkan kuman tersebut kepada orang lain,” ungkap Kristoforus.

Penularan dapat terjadi dari orang yang terinfeksi atau karier (pembawa yang tak bergejala). Kuman ini tersebar melalui droplet (cairan saluran napas, misalnya dari batuk dan bersin), ingus, ludah, dan kadang-kadang juga dari muntahan.

Angka kematian akibat difteria adalah 5-10 persen di Amerika Serikat sekalipun. Dan risikonya meningkat menjadi 20 persen pada balita dan orang dewasa berusia di atas 40 tahun. Kebanyakan pasien meninggal setelah serangan hari ketiga hingga keempat.

(ika/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *