Warga Gunungguruh Dilatih Menjahit

CISAAT – 56 warga Kecamatan Gunungguruh mendapat pelatihan menjahit dari Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Depary Expres, kemarin (20/11).

Pelatihan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mengentaskan pengangguran di wilayah Kecamatan Gunungguruh.

Bacaan Lainnya

Camat Gunungguruh, Erry Erstanto menjelaskan, pelatihan tersebut merupakan program pemberdayaan masyarakat ditujuh desa yang berada di wilayahnya.

Setelah pelatihan, diharapkan mereka memiliki keterampilan yang mampu meningkatkan taraf hidup sehari-hari.

“Kegiatan ini bagian dari Program Partisipasi Pembangunan Kecamatan (P3K) yang diarahkan untuk pemberdayaan masyarakat,” jelasnya kepada Radar Sukabumi.

Setelah mendapat pelatihan dan keterampilan ini, Erry berharap seluruh warganya memiliki keahlian yang nantinya mudah diserap oleh perusahaan maupun berwirausaha.

Dengan demikian, angka pengangguran di wilayahnya dapat berkurang.

“Setelah mereka (warga,red) memiliki keterampilan menjahit, tinggal milih saja, apakah mau masuk ke dunia industri padat karya atau berwirausaha.

Dengan begitu, secara bertahap perekonomian warga juga kan meningkat.

Yang penting sekarang itu adalah kemampuannya dulu,” terangnya.

Dipilihnya materi keterampilan menjahit, lanjut Erry, karena sesuai dengan potensi perusahaan yang ada di wilayah Kabupaten Sukabumi.

Selain itu, kemampuan menjahit juga banyak diperlukan bagi usaha konveksi.

“Kami berikan pelatihan sesuai dengan potensi yang ada.

Dimana, perusahaan garmen cukup banyak dan membutuhkan karyawan yang mempunyai skill,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua LKP Depary Expres, Budi Raharjo menambahkan, lembaga pelatihan yang didirikannya sejak 2005 itu melatih masyarakat untuk bisa terjun ke dunia kerja sesuai potensi yang ada.

Namun ia lebih mengarahkan warga untuk lebih memilih berwirausaha.

“Kami bekerjasama dengan pemerintah untuk menekan pengangguran dan menciptakan wirausahawan baru,” tambahnya.

Selain diberikan keterampilan, warga yang telah selesai pelatihan juga disalurkan ke dunia usaha sesuai dengan materi pelatihan yang disampaikan.

“Selain praktik, mereka juga mendapatkan edukasi.

Sehingga ketika terjun ke dunia usaha atau perusahaan telah siap,” ujarnya.

Dirinya berharap, pemerintah dapat mengurangi pengangguran dengan terus meningkatkan kompetensi sesuai dengan potensi yang ada.

“Saya rasa metode pemberdayaan masyarakat dengan pemberian skill dapat mengurangi pengangguran di Kabupaten Sukabumi,” singkatnya. (cr15/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *