Limbah PT Kino Disoal Warga

CIKEMBAR – Warga Kampung Cibodas, Desa Kertaraharja, Kecamatan Cikembar, mulai mempersoalkan keberadaan limbah yang dihasilkan dari aktifitas industri PT Kino Care. Selain menebarkan aroma tidak sedap, limbah tersebut juga mencemari saluran air yang mengarah ke pemukiman warga.

Keterangan yang dihimpun Radar Sukabumi, pada umumnya warga merasa tidak nyaman dengan aroma tidak sedap yang terasa menyengat hidung hingga radius ratusan meter. Bau itu menebar diantara celah drainase yang membentang di sekitar pemukiman warga.

Bacaan Lainnya

Di duga aliran air tersebut telah tercemar limbah yang berasal dari lingkungan pabrik PT Kino Care. Lebih menjengkelkan lagi, pencemaran kotoran itu juga telah merambah hingga ke sumur-sumur dangkal milik warga. Akibatnya warga eggan memanfaatkan air dari dalam sumur untuk memenuhi kebutuhan mandi, cuci dan kakus karena berbau.

Haki (20), seorang warga Kampung Cibodas RT 3/3 mengatakan aroma yang telah ditimbulkan dari limbah pabrik produsen kosmetik tersebut lebih berbau asam.

“Bisa dikatakan hampir seluruh warga yang bermukim di kampung ini merasa tidak nyaman untuk menghirup nafas setiap harinya, sebab udara disini sudah tercemar aroma limbah,” ungkap Haki.

Deni, warga lainnya menduga pembuangan limbah melalui jaringan drainase tersebut sengaja dilakukan oleh pihak managemen pabrik PT Kino Care. Mereka menjadikan saluran air di sepanjang jalan perkampungan itu sebagai tempat pembuangan kotoran hasil industri. Sayangnya tindakan tersebut dilakukan tanpa mempertimbangkan kepentingan publik di sekitar pabrik.

Disebutkannya sejak satu pekan terakhir ini, sudah tiga kali pihak pabrik membuang limbah melalui saluran drainase. Akibat aktifitas itu, air di jaringan tersebut tidak lagi bening, tetapi lebih kotor dan berbusa. Utamanya pada siang hari, air tercemar limbah tersebut menebarkan aroma bau.

“Setelah sumur dangkal serta saluran air drainase tercemar oleh limbah PT Kino Care, sejumlah warga mulai mengeluhkan penyakit gatal-gatal. Kami sudah menyampaikan masalah ini ke pemerintahan setempat, termasuk kepada pihak managemen pabrik. Tapi nyatanya pencemaran itu masih tetap dirasakan warga,” ungkapnya.

Kepala Desa Kertaraharja Dadan mengatakan pengaduan yang disampaikan warga soal pencemaran lingkungan telah disampaikan serta ditindak-lanjuti oleh PT Kino care, dengan cara melakukan upaya pembersihan di sepanjang drainase.

“Proses pembersihan sudah dilakukan dengan menggunakan alat semprot hidrolik,” ujar Dadan.

Sementara itu Kapolsek Cikembar AKP I Djubaedi mengaku upaya penyelidikan telah dilakukan untuk menelusuri terjadinya pencemaran lingkungan Kampung Cibodas oleh limbah pabrik. Salah satunya dengan memintai keterangan managemen pabrik terkait teknis pengelolaan limbah.

“Berdasarkan keterangan dari pihak perusahaan, bahwa air yang mengeluarkan bau dan berbusa itu terjadi karena kelalaian dari salah satu karyawannya yang bertugas di bidang penanggulangan limbah. Dia telah melakukan tindakan lalai yang mengakibatkan tumpahnya cairan tertentu saat waktu hujan deras. Dampaknya tumpahan tersebut merembes ke saluran drainase,” beber Djubaedi.

Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pihak PT Kino care. Upaya konfirmasi yang ditempuh wartawan koran ini, tidak membuahkan hasil. Mereka cenderung enggan berkomentar terkait dugaan pencemaran lingkungan oleh limbah dari hasil industrinya. (cr13/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *