LDK Al-Fikr Wadahi Diskusi Mahasiswa

SUKABUMI -Ratusan mahasiswa STIE PGRI Sukabumi mengikuti Stadium General LDK Camp yang dipusatkan di Aula STIE PGRI Sukabumi, kemarin (12/10).

Hal itu dilakukan guna mewadahi diskusi para mahasiswa terkait perannya di era kontemporer.

Bacaan Lainnya

Sehingga, mampu mengoptimalkan sebagai calon akademisi untuk dapat memberikan kontribusi positif terhadap kampus, masyarakat dan negara.

Ketua Departemen Kaderisasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Fikr, Oksa Bachtiar Camsyah mengatakan, peran mahasiswa sangat penting dalam pembangunan suatu daerah, sebab mahasiswa memiliki peran strategis sebagai agen perubahan sosial, ekonomi dan politik.

Dengan demikian, melalui kegitan Kaderisasi UKM, diharapkan muncul gagasan-gagasan baru dan sikap kritis serta progresif dari para mahasiswa.

“Sudah menjadi kewajiban bagi setiap mahasiswa dalam memperjuangkan pembangunan bangsa, bahwa dari dahulu sampai sekarang mahasiswa dan pemuda selalu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari unsur pelaku perubahan di negeri ini,” tuturnya.

Ditambahkan dia, Mahasiswa harus berkontribusi positif dan memberi warna terhadap dinamika perkembangan dan pembangunan bangsa dan negara ini.

“Dalam proses pembangunan bangsa, mahasiswa dan pemuda merupakan kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan sebagai perwujudan dari fungsi, peran, karakteristik, dan kedudukannya yang strategis dalam pembangunan nasional,” tambahnya.

Sementara itu, dalam acara yang sudah menjadi agenda rutinan tersebut, turut dihadiri Wakil Walikota Achmad Fahmi.

Dalam sambutannya, Fahmi mengapresiasi kegiatan positif yang diadakan UKM LDK Al-Fikr tersebut.

Sebab sambung Fahmi, dengan adanya kegiatan ini bisa menampung semua aspirasi para maha siswa dan membuka wawasan tentang kewajiban mahasiswa yang harus diimplementasikan.

“Mahasiswa itu harus memiliki semangat tauhid yang lebih kuat dibanding yang bukan mahasiswa.

Karena pergerakan mahasiswa bukan hanya berdasarkan sosial kemasyarakatan saja tetapi mahasiswa harus bisa menjadi agent of change,” katanya. (cr16/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *