STIE Pasim Ciptakan Mesin Sampah Incinerator

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pasim Sukabumi menciptakan mesin pengolahan sampah incinerator yang ramah lingkungan.

KOTA SUKABUMI – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pasim Sukabumi menciptakan mesin pengolahan sampah incinerator. Mesin pembakaran sampah tersebut, ramah lingkungan dan bernilai secara ekonomis karena menghasilkan residu bahan pengawet kayu.

Ketua STIE Pasim Sukabumi, Dadang S, Asshiddieq menjelaskan, pengolahan sampah yang ramah lingkungan merupakan program penerapan teknologi tepat guna yang dilaksanakan STIE Pasim berkerjasama dengan Kemenristek Dikti, Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan masyarakat Desa Sukadamai, Kecamatan Cicantayan.

Bacaan Lainnya

“Mesin pengolahan sampah incinerator merupakan program pengabdian masyarakat STIE Pasim Sukabumi, dimana teknologi pengolahan sampah yang ramah lingkungan ini, serta output dari pengolahan sampah tersebut memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar,” jelasnya kepada Radar Sukabumi,  (11/12).

Menurutnya, teknologi pengolahan sampah sangat berpengaruh bagi kenyamanan dan keselamatan manusia. Dimana, suatu daerah atau tempat menerapkan teknologi pengeloaan sampah ini dengan tepat guna sebaik-baiknya.

“Masalah sampah mempunyai tantangan tersendiri bagi masyarakat dan pemerintah dimana volume sampah pertumbuhan semakin meningkat tanpa dibarengi dengan peluasan area penampungan sampah yang akan berdampak negative terhadap masyarakat,” terangnya.

Teknologi dalam pengolahan sampah ini, mengunakan teknologi incinerator atau pembakaran yang ramah lingkungan. Teknologi ini pada prisipnya mengubah sampah organik dan anorganik yang dapat didaur ulang menjadi barang barang yang bermanfaat seperti campuran kompos, bahan campuran vaping block dan residu yang dapat digunakan untuk mengawetkan kayu tahan terhadap rayap.

“Output dari sampah yang diolah itu, seperti campuran kompos, bahan campuran vaping block dan residu yang dapat digunakan untuk mengawetkan kayu tahan terhadap rayap. Teknologi ini dapat mengolah sampah 40 Kepala Keluarga atau 6 kubik sampah perhari sampah rumah tangga,” bebernya.

Cara kerja teknologi incinerator adalah dengan memasukan sampah organik dan anorganik dalam hal ini sampah plastic ketungku pembakar dalam proses pembakaran asap akan disedot oleh blower menuju incinerator sehingga asap tidak keluar dari tunggu pembakaran dalam incinerator asap akan tertahan dalam incinerator.

“Hasil penyublinan dari mesin pengolahan sampah itu yang disebut residu bahan pengawet kayu. Hasil pembakaran dalam bentuk abu yang memiliki nilai ekonomis yang dapat dimanfaatkan menjadi campuran kompos, campuran vaping block dan lain-lain,” pungkasnya. (upi/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *