Novel Baswedan Bicara Soal Korupsi di Studium Generale Pascasarjana UMMI

Novel Baswedan

SUKABUMI – Program Pascasarjana Program Studi (Prodi) Magister Ilmu Administrasi (MIA) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) menggandeng mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan menggelar studium generale pencegahan korupsi di Auditorium UMMI, pada Selasa (24/10).

Pantauan Radar Sukabumi, studium generale yang mengusung tema “Integrasi Kebijakan Publik dalam Mendukung Upaya Pencegahan Korupsi”, kegiatan ini diikuti 300 peserta dari unsur SKPD Kota dan Kabupaten Sukabumi, Dosen UMMI, alumni, Mahasiswa S1 dan S2 UMMI.

Bacaan Lainnya

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri menjadi Keynote Speaker dan Rektor UMMI Assoc. Prof. Dr.Reny Sukmawani.

Dalam sambutannya Rektor UMMI Assoc. Prof. Dr.Reny Sukmawani mengapresiasi acara ini, apalagi dengan kehadiran Novel Baswedan sebagai mantan penyidik KPK dapat menambah pengetahuan mengenai pemberantasan korupsi.

Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Sukabumi Iyos Somantri dalam paparannya menjelaskan bahwa Kabupaten Sukabumi memiliki sektor ekonomi andalan yaitu pertanian, agrobisnis dan pariwisata. Potensi objek wisata bervariasi yaitu wisata alam dan wisata budaya.

Masih dikatakan wabup, terkait dengan pencegahan korupsi Kabupaten Sukabumi ada delapan area yang sudah dilakukan antara lain melalui MCP di bawah kendali KPK.

“Alhamdulillah Kabupaten Sukabumi sudah tergolong baik dan menjadi kabupaten yang ke-9 di Jawa Barat dan 120 di tingkat nasional, hal itu adalah upaya yang telah kami lakukan dalam pencegahan korupsi di Kabupaten Sukabumi,” ungkapnya.

Ketua Prodi MIA Erry Sunarya menyampaikan, acara ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan terkait kebangsaan.

“Ini merupakan program rutin dari Program Pascasarjana Program Studi Magister Ilmu Administrasi UMMI dimana kita juga ingin membuktikan bahwa Pascasarjana Program Studi Magister Ilmu Administrasi eksis dan
peduli dengan isu-isu yang berkembang di masyarakat saat ini,” tegasnya.

Menurutnya, isu korupsi menjadi isu yang paling strategis, serta tindak pidana korupsi dapat terjadi dimana saja, siapapun juga dapat melakukan tindak pidana korupsi. Untuk melawan korupsi juga bisa dilakukan siapa saja, dimulai dari lingkungan sekitar hingga dari diri sendiri dan tak terkecuali mahasiswa.

“Kita berharap dengan adanya kegiatan ini masyarakat khususnya mahasiswa bisa lebih kritis lagi dan peduli tentang korupsi, sehingga bersama-sama mencegah korupsi di Indonesia atau paling tidak menurunkan angka korupsi,” imbuhnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *