Dahlan Iskan: Jangan Galau Jadi Peneliti di Luar Negeri, Bukan Pengkhianat Bangsa

SEMARANG – Penilaian sebagian kalangan mayarakat yang menganggap para peneliti Indonesia di luar negeri sebagai pengkhianat bangsa ditampik Dahlan Iskan.

Mantan Menteri BUMN itu pun menekankan bahwa mahasiswa agar tak galau dengan adanya stigma di masyarakat itu.

Bacaan Lainnya

Hal itu disampaikannya saat tampil sebagai pembicara pada Seminar Nasional Mechanical Educationn Fair 2017, di Gedung Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro, Sabtu (4/11).

“Jangan pernah cap teman-teman kita yang melakukan penelitian di luar negeri sebagai pengkhianat ataupun tidak nasionalis,” tegasnya.

Dahlan menyampaikan pernyataan itu untuk menjawab pertanyaan salah seorang mahasiswa Teknik Mesin Undip, Pradito.

Mahasiswa semester sembilan tersebut merasa galau, karena dia dan sejumlah mahasiswa lain lebih memilih untuk menjadi peneliti di luar negeri, karena terbatasnya fasilitas yang tersedia bagi para peneliti di Indonesia.

“Saya doakan anda jadi peneliti di luar negeri dan tidak usah khawatir untuk tidak kembali ke negara ini,” lanjut Dahlan, yang disambut tepuk tangan para peserta seminar dari berbagai perguruan tinggi itu.

Dahlan lalu menambahkan, keberadaan para peneliti di luar negeri sangatlah krusial menimbang timbal balik yang nantinya diberikan ketika sudah kembali.

“Mereka yang bekerja di luar negeri itu saya anggap network, yang kadang menjadi lebih penting dari kehadiran semata (di dalam negeri),” terang Mantan Dirut PLN ini

Dahlan lalu mencontohkan dengan memberikan perbandingan kondisi sewaktu era komunisme runtuh di Rusia dan Tiongkok.

Perekonomian Tiongkok tidak makan waktu lama untuk pulih pasca kejatuhan.

Ia menilai hal itu dapat terjadi karena negeri tirai bambu tersebut memiliki jutaan warganya yang tersebar di berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Hongkong, Taiwan, Korea, Amerika Serikat, juga Indonesia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *