SUKABUMI – Memiliki tanah yang subur serta udara yang sejuk, membuat lahan di Sukabumi cocok ditanami kopi. Seperti yang dilakukan kelompok tani biji kopi Gunung Halimun yang mampu memproduksi biji kopi berkualitas.
Salah satu pelaku usaha bisnis kopi asli Sukabumi Sri Fitriani (28) mengaku, sudah dua tahun ini merintis usaha kopi kemasan.
Menurutnya, membuka usaha kopi membutuhkan tekad cukup besar, apalagi ibu satu anak ini tidak memiliki keahlian khusus dalam mengolah kopi.
“Sebenarnya usaha kopi itu awalnya aku jualan biji kopi ke tengkulak, namun karena harga jualnya sangat murah ya aku coba olah kopi itu sendiri terus jual ke usernya langsung,”jelas Sri kepada Radar Sukabumi, kemarin (5/11).
Ternyata, harga yang didapat dua kali lipat lebih tinggi dari tengkulak.Melihat pangsa pasar yang begitu besar, ia pun kemudian lebih fokus untuk melakukan usaha kopinya tersebut.
Kopi yang diberi nama Piro Kopi produksi kelompok Tani Gunung Halimun, tidak hanya laku di pasaran lokal, tapi juga sudah menyasar ke pasar domestik.
“Intinya sih ingin membantu meningkatkan kesejahteraan petani kopi yang harganya rendah,”tuturnya.
Kopi kemasan dibanderol mulai dari Rp25 ribu hingga Rp 30 ribu per 100 gram.
“Penjualan sudah mulai lumayan, sudah masuk ke kafe-kafe sama ke hotel di Sukabumi,” terangnya.
Menurutnya, kopi asli Sukabumi memiliki kualitas terbaik. Tak heran jika banyak pebisnis kopi dari Bandung, mengambil biji kopi dari Gunung Halimun.
“Padahal Sukabumi memiliki kualitas kopi terbaik, tetapi sayangnya warga asli sini jarang yang produksi, malah dari kota lain yang beli biji kopinya dari setahu saya di Sukabumi itu ada dua yang produksi kopi asli Sukabumi termasuk saya,” imbuhnya.
Bisnis kopi kemasan milik Sri memang paling banyak dicari para penikmat kopi.
Selain rasanya yang enak serta bubuk kopi yang lembut, kini kopi bubuk kemasannya sudah memiliki sertifikat Q Grade Basic, dan kini ia pun sedang mengejar sertifikan Uji Cita Rasa. (wdy)
