BANDUNG— Performa Persib Bandung pada kompetisi 2017 benar-benar anti klimaks usai takluk dari Perseru Serui di laga pamungkasnya.
Bermain di hadapan ribuan Bobotoh, anak asuh Emral Abus harus bertekuk lutut lewat skor 0-2 dan membuat Perseru dipastikan aman dari jeratan degradasi. Sang pelatih pun mengakui bahwa hasil yang diterima anak asuhnya sungguh di luar dugaan dan sangatlah menyakitkan.
“Saya sedih hasil di luar dugaan tapi kami tidak salahkan anak-anak karena mereka juga sudah berusaha maksimal dan kalau kita mampu menang padahal bonusnya itu luar biasa dan sudah dijanjikan Pak Umuh dan Pak Mulyana,” jelas Emral dalam temu media usai laga di Si Jalak Harupat.
Sebagai pria asal Padang, Emral pun makin kecewa karena dengan kekalahan Persib di laga tadi membuat Semen Padang terjun ke Liga 2.
Perseru memang akan turun menuju kompetisi kasta kedua jika gagal petik tiga poin di laga pamungkas.
Banyak faktor pula yang membuat performa Persib makin jauh dari kata ideal khususnya hujan deras yang membuat pasokan bola jadi tersendat.
“Pastinya saya merasa sedih karena tadi Semen Padang sudah meraih kemenangan. Saya sudah ada janji pulang ke Padang, tapi hasil mengecewakan tadi dan hasilnya tidak maksimal.
Barangkali karena tadi cuaca itu juga berubah strategi pagi karena itu alur bola berat dan kemarin kita strategi beda,” tuturnya.
Kondisi lapangan yang becek selain buat aliran bola macet, pergerakan pemain pun menjadi terbatas.
Kondisi yang licin cukup membuat pemain kerepotan dan terpeleset dan juga pergerakan mereka menjadi berat.
Skema yang sudah dia siapkan pun buyar karena operan pendek yang menjadi dasar pola serangan tidak mengalir dengan baik.
“Kita lihat di babak kedua memang sama-sama cuaca tapi beda, kalau saja ga hujan akan main berbeda, kita punya Febri, Billy dan Zola yang punya kecepatan tapi hujan harus membuat kita mengandalkan power dan hanya main long passing saja,” tandas Emral.(*/sm)
