TNI AD-US Army Berlatih di Sukabumi

CIKEMBAR – Setelah Kopassus melakukan latihan tempur hutan di Kabupetan Sukabumi, kali ini giliran ratusan tentara Amerika Serikat melakukan latihan bersama Garuda Shield-11/2017.

Rencananya, latihan akan dipusatkan di Daerah Latihan Kostrad, Gunung Sentul, Cibenda, Kampung Cimapag, Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas. Agendanya, kegiatan yang melibatkan 732 personil TNI AD dan 342 personil US Army ini akan digelar mulai 18-29 September.

Pembukaan latihan bersama ini dibuka oleh Kepala Staf Divisi Infanteri 1/Kostrad, Brigadir Jenderal TNI, Joko Purwo Putranto di Lapangan Bola Koptu Suma Batalyon Infanteri 310/Kidang Kancana di Desa/Kecamatan Cikembar, Senin (18/9/2017).

Sementara US Army diwakili Col Roger T. Pukahi, Komandan Komando Pasukan ke-103, Hawaii Army National Guard.

Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad, Mayor Jenderal TNI Ainurrahman seperti disampaikan Kasdiv 1 Kostrad, Brigjen Joko Purwo Putranto mengatakan, latihan bersama Garuda Shield-11/2017 untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta latihan sesuai modul pelatihan standar umum PBB.

Di samping itu, latihan ini meningkatkan kerja sama antara militer dengan masyarakat melalui kegiatan karya bhakti serta meningkatkan hubungan kerja sama antara TNI AD dengan USARPAC.

“Latihan bersama Garuda Shield ini akan memberikan pemahaman dan keseragaman sebagai pasukan pemulihan keamanan PBB. Pengiriman pasukan di bawah bendera PBB diperlukan untuk memelihara dan menjaga perdamaian dunia, akibat adanya beberapa konflik yang terjadi di beberapa Negara,” kata Putranto.

Bagi prajurit TNI, khususnya AD hal itu merupakan tugas mulia, sebagaimana amanah Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 yaitu “ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.

Dijelaskannya, pelaksanaan latihan ini bukan saja untuk memantapkan profesionalisme prajurit, tetapi juga untuk meningkatkan semangat kebersamaan yang pada gilirannya nanti akan tercapai soliditas di antara negara dalam penyelenggaraan operasi perdamaian dunia.

“Para peserta latihan akan memiliki wawasan dan pandangan serta pemahaman yang sama terhadap prosedur dan mekanisme pengambilan keputusan yang diambil oleh para komandan beserta staf dalam merencanakan operasi. Sehingga peserta akan semakin memahami prosedur teknis penanganan di lapangan. Dengan begitu memenuhi standar prosedur tetap dan kualifikasi yang ditentukan PBB,” ulasnya.

Menyadari pentingnya latihan bersama ini, Putranto berharap penyelenggara latihan, para pelatih dan pendukung serta peserta latihan agar melaksanakan tugasnya masing-masing dengan penuh rasa tanggung jawab, semangat dan dedikasi yang tinggi.

“Khususnya kepada penyelenggara dan pelatih, saya minta agar melaksanakan latihan ini secara realistis dan terarah, sesuai metode, manajemen, skenario dan rencana latihan yang telah disiapkan dengan cermat oleh tim perancang latihan,” tuturnya.

Komandan Komando Pasukan ke-103, Hawaii Army National Guard, Col Roger T. Pukahi berharap latihan bersama ini dapat meningkatkan skill prajuritnya.

“Lebih penting lagi lebih menyolidkan lagi dengan TNI AD,” singkatnya.

Latihan kali ini melibatkan pasukan TNI AD yang berasal dari Yonif 303/SSM, Brigif 13/1 Kostrad dan Penerbad. Sedangkan US Army menurunkan pasukannya yang berasal dari United State Army Pacific (USARPAC) dan Divisi Infanteri ke 103 (103rd Infantry Division) serta US Army Aviation. Sementara, untuk alutsista yang dipakai latihan bersama ini yakni Helly Tempur MI 35 dan MI 17 milik TNI AD serta Apache dan Blackhawk milik US Army.

(Cr15/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *