TKW asal Baros Terserang Leukimia

BAROS – Azzahra, seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Jalan Genteng RT01/01 Kelurahan/Kecamatan Baros Kota Sukabumi, harus berjuang untuk tetap bertahan hidup di Arab Saudi melawan penyakit yang dideritanya berupa Leukimia atau kanker darah.

Keinginannya untuk pulang ke kampung halaman, terkendala masalah kelengkapan dokumen.

Kini, kondisi wanita berusia 41 tahun tersebut sangat memprihatinkan. Hampir setiap harinya ia mengalami pendarahan melalui alat vitalnya (Maaf-Red).

Heri Subekti (46) suami Azzahra mengaku kabar mengenai isterinya yang tengah jatuh sakit akibat Leukimia ini diketahui sejak satu pekan terakhir.

Kala itu, Azzahra mengabarkan melalui sambungan telepon bahwa dirinya kerap mengeluarkan darah, baik melalui mulut maupun kemaluannya.

Sebelum mengalami pendarahan, Azzahra terlebih dahulu merasakan rasa nyeri yang amat sangat pada bagian perutnya, seperti gejala yang dialami sebagian wanita pada saat akan datang bulan.

Heri mengaku mendengar kabar tersebut ia beserta keluarga merasa panik.

Terlebih lagi, Heri mengetahui sejak lebih dari satu tahun terakhir ini isterinya hanya bekerja sebagai tenaga serabutan di Arab Saudi, setelah melarikan diri dari majikan yang mempekerjakannya sebagai pembantu rumah tangga.

Dengan pekerjaannya tersebut Azzahra tidak memiliki cukup biaya untuk pengobatannya.

“Sudah dua bulan ini isteri saya mengeluhkan sakit yang dideritanya. Kondisinya kian parah sejak satu pekan terakhir ini, dia kerap mengalami pendarahan.

Lebih memrpihatinkan lagi, dia harus berobat menggunakan biaya sendiri, sementara saat ini dia hanya bekerja sebagai buruh serabutan,” ungkap Heri.

Dikatakannya, sejak mengetahui kondisi yang dialami Azzahra, dia sempat memberikan saran untuk meminta bantuan perwakilan Garda Buruh Migran di Jeddah.

Heri berharap lembaga tersebut bisa memberikan bantuan pengobatan hingga pemulangan Azzahra ke Sukabumi.

Berdasarkan data yang diperoleh Radar Sukabumi, Azzahra bekerja sebagai TKW di Arab Saudi sejak tahun 2015 silam.

Ini merupakan keberangkatannya yang ketiga kali selama kurun waktu 10 tahun terakhir.

Pada saat diberangkatkan pada dua tahun silam, Azzahra dijanjikan bekerja oleh perusahaan pengerah tenaga kerja sebagai juru masak di salah satu sekolah di Jeddah.

Namun pada saat di negeri tersebut, nyatanya Azzahra dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga.

Dalam kondisi terpaksa Azzahra pun menjalani pekerjaannya tersebut, namun hanya mampu bertahan selama sembilan bulan hingga akhirnya wanita beranak tiga itu memutuskan untuk kabur dari rumah majikannya.

Sejak saat itulah Azzahra menjalani hari-harinya di Arab Saudi sebagai buruh serabutan.

“Mungkin karena ketidak-jelasan pekerjaan atau domisili kerjanya itulah isteri saya kesulitan untuk pulang, apalagi terkait dengan sejumlah dokumen yang menunjukan ststausnya sebagai tenaga kerja Indonesia,” ungkap Heri.

Kini ia maupun ketiga anaknya hanya bisa pasarah dan berdoa saja atas apa yang telah menimpa Azzahra.

Sementara itu Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Kota Sukabumi Iyan Damayanti mengaku sudah berulang kali pihaknya melakukan pengecekan pada Sistem informasi Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOTKLN), hanya saja nama Azzahra tidak termasuk dalam data base tersebut.

Dia memastikan setiap TKI yang diberangkatkan ke luar negeri melalui jalur resmi, maka dipastikan akan tercantum dalam daftar SISKOTLIN.

Kendati begitu, pihaknya akan berusaha mengecek dilapangan supaya memastikan kebenaran informasi yang berkembang.

“Hal ini di luar kewenangan dinasker, tapi biasanya kejadian seperti ini akan ditangani oleh pihak Kemenaker dan Kemenlu, diharapkan yang bersangkutan bisa kembali pulang ke Sukabumi,” tandasnya.

Ditempat terpisah Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia Sukabumi Jejen Nurjanah mengaku belum ada pengaduan resmi terkait adanya TKW yang meminta pulang karena alasan sakit di Arab Saudi.

“Coba bikin pengaduan ke SBMI, karena sampai saat ini belum ada pengaduan, tapi setahu saya saat ini sudah ditangani sama GARDA BMI,” tukasnya. (sbh/t)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *