PT SCG Sukabumi Didemo, Warga Bawa Gawang Sepakbola

RADARSUKABUMI.com, SUKABUMI – PT Siam Cement Group (SCG) Sukabumi lagi-lagi didemo oleh warga. Kali ini, ratusan warga Desa Sirnaresmi dan Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh ‘menyerbu’ pabrik semen terbesar di Sukabumi yang beralamat di Jalan Raya Pelabuhan II, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh hari ini, Selasa (4/12/2018).

Aksi ini merupakan salah satu bentuk kekecewaan warga lantaran perusahaan tersebut dinilai telah mengingkari janji mengenai lapangan sepakbola yang telah dibangun Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET). Namun, penggantian yang semula telah dijanjikan oleh pihak PT. SCG hingga kini belum juga terealisasi. Padahal sebelumnya warga sudah lima kali melayangkan surat terkait penggantian lahan tersebut namun belum juga ada tanggapan.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan pantauan Radarsukabumi.com, aksi demontrasi yang mendapatkan pengawalan ketat dari ratusan petugas Polri dan TNI ini, mereka telah membawa dan memasanag dua buah gawang serta menggelar pertandingan sepak bola di lokasi pintu gerbang PT SCG. Mereka mendesak, pihak perusahaan agar segera mengembalikan sarana olahraga berupa lapangan sepak bola.

Aksi unjuk rasa dari dua desa tersebut, sempat memanas saat massa memblokir akses masuk gerbang utama PT SCG. Namun, beruntung pihak kepolisian berhasil meredam emosi warga dan akhirnya mereka melakukan mediasi dengan pihak perusahaan.

“Kedatangan kami ke sini tidak lain hanya untuk menagih janji PT SCG yang akan mengembalikan lapangan sepak bola,” jelas seorang tokoh warga Kampung Kubangnya, RT 2/9, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Asep Ulung (43) kepada Radarsukabumi.com, Selasa (4/12).

Warga membawa gawang sepakbola sebagai bukti bahwa PT SCG telah ingkar janji. (foto: Dendi/Radar Sukabumi)

Warga menuntut pihak perusahaan untuk melakukan penggantian lahan sepak bola. Lantaran, lahan sepak bola milik warga seluas 70 meter kali 60 meter telah digusur oleh PT SCG dan digunakan untuk SUTET sejak 2009 lalu.

“Namun, sayang pergantian lahan untuk lapangan sepak bola ini, tidak sesuai dengan keinginan warga. Sebab, lokasinya berada di atas tebing dan luasnya sangat kecil. Yakni, 40 meter,” bebernya.

Untuk itu, warga dari Desa Sirnaresmi dan Desa Kebonmanggu merasa geram dengan sikap perusahaan. Lantaran, dinilai telah mengingkari janjinya.

“Lapangan sepak bola yang sebelumnya, sangat bermanfaat bagi warga dan para siswa dari sejumlah sekolah yang ada di Kecamatan Gunungguruh. Bahkan, pada hari-hari besar, lapangan sepak bola itu kerap dijadikan sarana olahraga dari berbagai daerah. Namun, setelah digusur dan terjadi pergantian lahan, lapangan itu menjadi kurang bermanfaat. Karena lokasinya tidak strategis dan dapat mengancam keselamatan. Lantaran, posisinya diatas tebing,” bebernya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *