CISAAT – Sepanjang 2019, minat baca di Kabupaten Sukabumi mengalami peningkatan. Terbukti, dari data yang tercatat Dinas Kearsiapan dan Perpustakaan terhitung dari Januari hingga Oktober lalu terdapat sekitar 60.000 pengunjung. Sedangkan pada tahun sebelumnya terhitung sampai Oktober jumlahnya di bawah 60.000 ribu.
Kasi Promosi dan Pengembangan Budaya Baca Diarpus Kabupaten Sukabumi, Imelda Rohida mengatakan, pada 2019 ini Diarpus menargetkan sebanyak 100.000 pengunjung dan hingga saat ini baru mencapai 60.000 pengujung.
“Jumlah itu baru yang terdata di Diarpus saja, kalau sudah digabungkan dengan pengunjung dari semua Unit Pelayanan Perpustakaan (UPP) yang ada di Kabupaten Sukabumi kami yakin jumlahnya sudah melebih target,” jelas Imelda saat di sambangi Radar Sukabumi di rung kerjanya, kemarin (29/11).
Imelda menambahkan, terget pengunjung setiap tahunnya mengalami peningkatan pada 2018 lalu targetnya hanya 41.000 pengunjung. Namun tahun ini ditingkatkan sampai 100.000 pengunjung. “Alhamdulillah tahun sebelumnya juga melebihi terget yakni realisasinya mencapai 193.000 pengunjung. Tahun ini juga kami optimis target yang sudah ditetapkan akan tercapai bahkan bisa melebihinya,” tandasnya.
Untuk mencapai terget tersebut, sambung Imelda, Diarpus tidak hanya berdiam diri namun juga berinovasi untuk berupaya menarik animo masyarakat khususnya para pelajar untuk bisa meningkatkan budaya baca.
“Salah satu upaya Diarpus terus menggencarkan mobil keliling untuk merangsang minat baca masyarakat. Selain itu, masyarakat juga bisa meminjam buku dari perpustakaan selama tiga bulan,” tandasnya.
Tidak cukup disitu saja, Diarpus tidak hentinya menyelenggarakan kegiatan untuk para pelajar dan juga mengadakan pelatihan ITE untuk ibu-ibu. “Tentunya kami sangat optimis dengan berbagai upaya yang dilakukan dapat meningkatkan minat baca di Kabupaten Sukabumi,” tuturnya.
Sementara itu, salah seorang pengunjung, Selvi mengaku bersama temannya sering mampir ke perpustakaan untuk menambah pengetahuan.
“Ya saya dan teman sering mampir kesini untuk membaca. Karena kata pepatah buku itu merupakan jendela dunia, sehingga saya yakin dengan banyak membaca bisa menambah pemahaman dan pengetahuan kita,” singkatnya. (bam/d)
