Bupati Sukabumi: AAI Jadi Alternatif Solusi Kerarsipan

Bupati Sukabumi Marwan Hamami
Bupati Sukabumi Marwan Hamami menghadiri pelantikan Ketua Asosiasi Arsiparis Indonesia (AAI) Kabupaten Sukabumi

SUKABUMI – Bupati Sukabumi Marwan Hamami berharap keberadaan Asosiasi Arsiparis Indonesia (AAI) Kabupaten Sukabumi, bukan hanya sekedar wadah untuk berkumpul dan berkeluh kesah. Tetapi dapat menjadi alternatif dalam rangka mencari solusi permasalahan di bidang arsip pada umumnya.

Hal itu disampikan Marwan dalam sambutannya pada kegiatan pelantikan dan pengukuhan AAI tingkat Cabang Kabupaten Sukabumi periode 2021-2024, Nina Kurniasih oleh Ketua AAI wilayah Jawa Barat Febriadi di Pendopo Sukabumi, Kamis (4/11).

Bacaan Lainnya

Marwan juga menekankan bahwa melalui asosiasi bisa meningkatkan profesionalime dan para arsiparis terwadahi dengan baik. “Dengan berhimpun, penyampaian pemikiran, ide, dan gagasan bisa semakin mudah,” ujarnya.

Dijelaskan Marwan, lewat wadah organisasi ini, para arsiparis bisa saling memotivasi dalam mengembangkan pemikiran kearsipan yang lebih baik. “Paling penting SDM (sumber daya manusia) nya sudah mumpuni. Apalagi, peran bapak ibu arsiparis sangat penting,” jelas Marwan.

Selain itu, kearsipan menjadi perhatian Marwan dalam perencanaan di gedung baru Pemda Kabupaten Sukabumi, perpustakaan dan arsip akan ditempatkan di lantai pertama.

“Jadi orang yang datang ke gedung perkantoran, bisa melihat perpustakaan dan arsip terkait Kabupaten Sukabumi. Makanya, direncanakan ditempatkan di lantai pertama,” ungkapnya.

Di era digitalisasi ini, Marwan menegaskan mindset pengarsipan harus diupgrade. Hal itu tentu saja dengan penggunaan teknologi. “Optimis bisa,” tegasnya

Sementara itu, Ketua AAI Wilayah Jawa Barat Febriadi menambahkan organisasi arsiparis ini sudah cukup mapan. Bahkan lebih dari 10 tahun berkiprah. “Kita fungsinya bisa sebagai mitra dalam kontek kearsipan,” terangnya.

Ia menegaskan optimis bisa menjadi barometer kearsipan di Jawa Barat. Apalagi, jumlah arsiparisnya salah satu terbesar di Jawa Barat.”Kami berharap arsiparis ini memiliki nilai mandiri, independent, dan profesional. Oleh karena itu, dirinya meminta tetap menjaga kode etik arsiparis.

“Saya yakin, di bawah bimbingan dan arahan pak Bupati bisa memberikan warna yang lebih baik lagi,” tandasnya. (ris/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *