Bakso Mewek, Pedasnya Bikin Keringat Bercucuran

RADARSUKABUMI.com – SUKABUMI – Menyantap bakso dengan sensasi rasa pedas, memang sudah biasa. Tapi bagaimana rasanya makan bakso yang pedasnya berkali lipat? Ini dia, Bakso Mewek. Bakso yang bikin orang yang menyantapnya mengeluarkan air mata itu berada di Karangtengah, Kabupaten Sukabumi.

Annisa Febriana (20), berhasil membuat bakso yang super pedas dan sukses membuat konsumennya berkeringat. Usaha rumahan ini sudah berlangsung sekitar enam bulan.

Bacaan Lainnya

Annisa menjelaskan bahwa Bakso Mewek ini diproduksi sendiri dan dibantu oleh orang tuanya.
“Awal-awal jualan bakso juga tidak tahu resepnya, takarannya gimana,”ujar Annisa kepada Radar Sukabumi, Minggu (16/9).

Meski sempat berulang kali gagal dan beberapa kilo bakso yang dibuatnya tidak ada yang beli, dirinya tidak putus asa. “Karena tidak ada yang beli, bakso yang saya buat itu akhirnya dibagikan ke tetangga,”katanya.

Dengan modal otodidak, gadis belia ini akhirnya berhasil menciptakan satu inovasi baru. Menurutnya, bakso pedas memang sudah banyak, tetapi bakso pedas dengan kuah yang pedas itu jarang sekali bahkan belum pernah ada.

Jika biasanya bakso hanya berisi daging atau telur, lain dengan bakso buatan Annisa. Ia menambahkan campuran daging sapi dengan cabai domba. Setiap hari bisa menghabiskan satu sampai dua kilogram cabai domba, cabai keriting dan juga cabai besar,”tuturnya.

Tidak hanya itu, kuahnya pun tidak seperti kuah bakso kebanyakan. Bakso Mewek ini pedas dan kental, namun bumbunya tetap terasa lezat.

Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, Annisa menggunakan Sosial Media (Sosmed) seperti Instagram, Whatsapp dan Facebook sebagai sarana untuk memasarkan Bakso Mewek buatannya. Jika sedang ramai, pesanan bisa mencapai hingga 100 porsi perharinya. “Pernah juga ngirim sampai 200 porsi pesanan ke pabrik,”tambahnya.

Satu porsi Bakso Mewek dibanderol dengan harga Rp15 ribu. Selain Bakso Mewek, dirinya juga membuat membuat bakso biasa yang pedasnya dapat ditakar oleh pembeli, serta produk baru buatannya yaitu Bakso Putus Cinta. Untuk level pedas dibaginya ke dalam tiga level yaitu yang paling sedikit pedasnya level kepret, level ganas dan paling pedas adalah level mampus.

Topping yang dipilih untuk pelengkap makan Bakso Mewek pun beragam. Ada batagor, kikil, ceker hingga tahu. Pelanggan hanya perlu menambah Rp2000 saja, untuk mendapatkan ekstra topping.

“Pas pertama bikin dan jualan pernah di komplain gara-gara baksonya keras, katanya di pake buat lempar anjing juga bisa,”cetusnya sambil mengingat masa itu.

Annisa menceritakan pengalamannya dengan tawa kecil. Ketekunannyalah yang bisa membawanya sampai seperti ini. “Karena suka makan bakso, jadi coba-coba deh bikin bakso,”terangnya.

Berawal dari modal nekat itu, kini dirinya bisa mendapatkan keuntungan yang lumayan besar. Meski terkadang ada saja kendala yang dialami dalam proses pengantaran pesanan seperti kawasan yang tidak memperbolehkan driver online untuk masuk ke area tersebut.

ondisi itu membuatnya sulit mendapatkan kurir pengantar bakso pesanan konsumen. Apalagi selama ini, dirinya mengandalkan aplikasi online tersebut untuk mengirim Bakso Mewek ke berbagai tempat.

“Iya kan saya sendiri tidak bisa bawa motor, jadi pakai driver online aja,”ulasnya.

Ia mengeluhkan susahnya nyari driver. “Harus yang udah langganan dan udah tahu lokasi, itu juga mereka nariknya kadang-kadang, kalau lagi pengen narik ya narik kalau nggak ya nggak,”keluhnya.

Ke depan, rencananya Annisa memperluas pasarnya dengan membuka kios dan bergabung di foodcourt yang selalu ramai pengunjung. Di usianya yang masih terbilang muda, ia memang lebih senang berbisnis daripada harus bekerja di bawah perintah orang lain.

“Ya enaknya mah kalau jadi pengusaha mau buka ya buka, kalau lagi nggak mau ya nggak usah buka. Nggak usah diperintah sama orang lain gitu, tapi ya itu kalau lagi nggak buka resikonya nggak ada pendapatan,”tutupnya.

 

(pkl2/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *