Kisah Mobil Terbawa Hanyut Air Bah Banjir Cicaheum

BANJIR di Kota Bandung kembali menghanyutkan mobil. Kali ini banjir bandang di kawasan Cicaheum menyeret mobil Daihatsu Xenia nopol D 1043 UI. Air bah menyeret benda berat tersebut hingga 10 kilometer.

M Gumilang, Bandung

Bacaan Lainnya

ORANGTUA pemilik mobil yang terseret banjir, Adang Priatna, tak menyangka mobil tersebut bisa terseret banjir. Mobil tersebut hanyut saat banjir bandang menerjang rumahnya di Perumahan Bukit Resik, Jatihandap, Selasa (20/3) kemarin.

Ia menuturkan tembok perumahan yang membatasi dengan aliran Sungai Cihideung jebol. Akibatnya air sungai meluap hingga menggenangi perumahan. Mobilnya yang tengah terparkir di garasi hanyut.

“Waktu itu mobil di garasi, ternyata benteng pinggir kali jebol. Air langsung masuk perumahan setingginya dua meter. Mobil anak saya hanyut akhirnya,” kata Adang saat ditemui di lokasi penemuan mobil, Rabu (21/3).

Sejak Selasa (20/3) malam, Adang bersama warga sekitar sudah berusaha mencari keberadaan mobil tersebut saat banjir surut. Namun, usaha tersebut tak kunjung membuahkan hasil.

“Tadi pagi kebetulan teman ngasih tau kalau ada mobil hanyut di sungai Cipamokolan. Saya cek ternyata benar mobil anak saya. Berarti kalau dari rumah saya ke sungai ini sekira 10 kilometeran jaraknya ” ungkapnya.

Ia menjelaskan, mobil tersebut milik anaknya yang dibeli tunai dengan uang meminjam ke bank. Sehingga anaknya menyicil ke bank tersebut.

“Ssekarang masih dicicil,” ungkapnya. Ia tahu mobil berada di Antapani setelah tahu kabar dari media sosial. “Kaget sekali pada waktu itu sehingga saya langsung pergi ke sini,” pungkasnya.

Pantauan Radar Bandung, mobil tersebut ditemukan warga di aliran sungai Cipamokolan, Jalan Kuningan 11, Antapani Tengah, Kota Bandung, Rabu (21/3/) pagi.

Kondisi mobil sudah ringsek, nyaris tak berbentuk. Badan mobil dipenuhi sampah. Posisinya telungkup. Dua roda depan mobil tidak terlihat menempel di badan mobil.

Sejak ditemukan, sejumlah petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Bandung berusaha mengevakuasi mobil dengan menggunakan alat derek tali.

Posisi mobil yang berada di tengah-tengah aliran sungai yang cukup deras membuat proses evakuasi semakin sulit. Hingga pada pukul 13.00 WIB, mobil tersebut dapat diangkat dan dievakuasi.

Seorang petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Hartono mengatakan, pihaknya menurunkan dua unit kendaraan Damkar dan satu kendaraan crane untuk menarik bangkai disiagakan di pinggiran sungai.

Ia memaparkan, proses evakuasi mobil itu memakan waktu selama kurang lebih lima jam. Melibatkan petugas Damkar Kota Bandung dan Sabhara Polda Jawa Barat. Evakuasi menggunakan tali yang ditarik dua crane dari atas.

Lanjutnya, evakuasi dilalui dalam dua tahapan. Menyeret bangkai mobil dari tengah sungai hingga ke pinggir sungai kemudian mengangkat bangkai mobil ke atas di Jalan Kuningan 12 menggunakan dua kendaraan crane.

“Tidak begitu sulit, cuma memang ini di dasar sungai, curam sehingga butuh waktu untuk ditarik ke atas. Apalagi, mobilnya harus ditarik ke pinggir sungai lebih dulu untuk kemudian diangkat,” ujar Hartono saat ditemui Radar Bandung di lokasi penemuan mobil yang hanyut tersebut, Rabu (21/3).

Banjir di kawasan Cicaheum mengingatkan pada banjir di Pagarsih 2017. Waktu itu, banjir juga menyeret mobil. Baik banjir Cicaheum maupun Pagarsih, dicurigai akibat rusaknya tata ruang terutana di Kawasan Bandung Utara (KBU), daerah hijau yang kini banyak mengalami alih fungsi.

(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *