Dalam Satujam, 22 Sapi di Warungkondang Mendadak Mati

CIANJUR – Sebanyak 22 ekor sapi milik Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat di UPTD Balai Perbibitan Dan Pengembangan Inseminasi Buatan Ternak Sapi Perah Bunikasih, Kecamatan Warungkondang mati mendadak. Kematian itu terjadi hanya berselang satu jam di pagi hari, Rabu (17/1/2018).

Hingga kemarin, belum bisa dipastikan matinya ke-22 sapi tersebut. Sambil menunggu hasil pemeriksaan bangkai sapi tersebut saat ini masih di simpan di tempat isolasi. Pasalnya dikhawatirkan akan menyebarkan bakteri ke manusia yang dapat menyebabkan kematian dan membunuh sapi lebih banyak lagi.

Petugas Inceminator UPTD Balai Perbibitan Dan Pengembangan Inseminasi Buatan Ternak Sapi Perah Bunikasih, Rusli Subhan mengatakan, selama 18 tahun ia bertugas di peternakan tersebut baru kali ini ada sapi mati mendadak hingga puluhan ekor.

“Ini kali pertama saya melihat sapi-sapi mati mendadak,” ungkap Rusli saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (17/01/2018).

Ia mengatakan, dari sekian banyak sapi yang mati rata-rata usianya baru delapan bulan dan dalam satu kandang diperkirakan empat sampai lima ekor yang mati.

“Rata-rata sapi yang usianya satu tahun ke bawah,” tuturnya.

Menurutnya, informasi tersebut ia dapat dari karyawannya sekitar pukul 05.30 wib dan baru bisa dicek ke lokasi sekitat pukul 7.30 WIB. Padahal, satu jam sebelumnya atau sekitar pukul 04.30 WIB, pihaknya sudah mengamati bahwa sapi-sapinya itu dalam kondisi normal atau relatif baik-baik saja. Tidak menunggu lama pihaknya langsung menghubungi dokter hewan yang berada di Bandung.

“Kita langsung menghubungi dokter hewan, untuk memeriksa sebab dan akibatnya sapi – sapi tersebut mendadak mati,” ujarnya.

Ia mengatakan, sapi tersebut jenis frisian holand dengan harga kisaran Rp4 juta per ekornya. Jadi jika dihitung kerugian yang dialami peternakan tersebut sekitar Rp130 juta.

“Kalau dihitung kerugian sekitaran Rp130 juta. Yang jelas kita masih menunggu hasil pemeriksaan dari dokter hewan seperti apa? Kita masih menunggu,” pungkasnya.
(radar cianjur/dil)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *