Paslon Saling Serang

BERADU PROGRAM: Ketiga Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi (kiri), paslon nomor urut 1, Adjo Sardjono-Iman Adinugraha, paslon nomor urut 2 (tengah), Marwan Hamami-Iyos Somantri, paslon nomor urut 3, Abu Bakar Sidik-Sirojudin (kanan) saat debat Pilkada.

SUKABUMI – Debat publik calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi telah usai, kemarin (24/11). Ketiga pasangan calon (paslon) sudah memaparkan program dan strateginya. (Bagi masyarakat yang belum menonton debat publik calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, bisa ditonton melalui chanel Youtube Radar  Sukabumi).

Kegiatan sendiri dilangsungkan di Hotel Augusta Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi yang berlangsung selama dua jam. Pada kesempatan itu, ketiga paslon beradu strategi bagaimana meraih hati masyarakat untuk memakmurkan Sukabumi meski ditengah Pandemi.

Bacaan Lainnya

Dengan dipandu oleh moderator mantan anggota KPU Pusat, Ferry Kurnia Rizkiansyah, ketiga paslon bersemangat menjawab pertanyaan yang dilontarkan moderator dan lawan paslon lain secara acak.

Pada debat publik tahun ini, KPU mengusung tema ‘Peran kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pelayanan publik dan kebijakan penanganan Covid-19’.

“Karena dalam masa pandemi, maka tema debat yang kita mengusung tema tersebut,” jelas Komisioner KPU Kabupaten Sukabumi Divisi Sosialisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM), Merry Sariningsih.

Kegiatan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat tersebut, berlangsung sejak pukul 14.00 WIB dan berakhir pukul 16.00 WIB. Ketiga paslon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi yakni nomor urut satu pasangan Adjo Sardjono-Iman Adinugraha yang diusung dua partai yakni Gerindra dan PAN.

Selanjutnya, nomor urut dua pasangan Marwan Hamami-Iyos Somantri yang diusung empat partai politik yakni Golkar, PKS, Demokrat, dan Nasdem. Sementara pasangan nomor urut tiga Abu Bakar Sidik-Sirojudin diusung tiga partai yakni PPP, PDI-P, dan PKB.

Ketiganya saling menjawab dan melontarkan pentayaan seputar isu Pendidikan, Keagamaan, Infrastuktur, Ekonomi hingga soal penanganan Covid-19 jika terpilih memimpin lima tahun kedepan.

“Dalam menghadapi pandemi Covid-19, jadi tantangan bagi kita untuk mengerem penyebaran virus Covid dan menancapkan agar ekonomi bangkit kembali. Di sisi lain, upaya sosialisasi protokol kesehatan harus terus dilakukan,” jelas Adjo.

Selain itu, peningkatan ekonomi harus dilakukan dengan mendorong bangkitnya UKM dan IKM. Ia juga menyinggung masalah kemacetan lalu lintas dengan rampungnya pembangunan jalan tol berjalan lancar dan jalan provinsi dikawal dengan baik.

Sementara itu, calon Bupati Sukabumi nomor urut dua, Marwan Hamami mengatakan, memasuki pandemi dengan memberdayakan masyarakat sesuai kemampuan masing-masing wilayah.

“Salah satunya dengan mendorong ketahanan desa yang jadi tolak ukur perkembangan di Indonesia,” bebernya.

Masyarakat harusnya dilatih keterampilan dalam era globalisasi dan menghadapi pandemi. Di sisi lain, dengan mendorong upaya penanganan kesehatan di masa pandemi baik tenaga kesehatan dan sarananya.

Marwan menuturkan, sarana infrastruktur untuk mengatasi kemacetan seperti jalan lintas Nagrak-Cicurug dan jalan wisata Kadudampit-Sukaraja. Terakhir membuka akses digitalisasi pelayanan dalam masa pandemi.

Ditempat yang sama, calon Bupati Sukabumi nomor urut tiga, Abu Bakar mengatakan, penangan pasca Covid-19 dengan pemberdayaan masyarakat melalui tiga jenis kartu yakni kartu guru ngaji, kartu wirausaha dan kartu tani.

“Ketiga kartu ini dianggarkan untuk kesejahteraan dengan anggaran cukup dan daya beli masyarakat meningkat dan memperkuat ketahanan pangan,” bebernya.

Ditempat terpisah, Ketua KPU Kabupaten Sukabumi Ferry Gustaman mengatakan, debat publik ini mengikuti aturan di masa pandemi dengan penerapan protokol kesehatan. “Harapannya setelah debat publik ini, warga memiliki wawasan mengenai siapa calon yang akan dipilih pada 9 Desember mendatang,” kata dia.

Tujuan dilaksanakannya debat publik pertama menyebarluaskan profil, visi-misi serta program kerja para pasangan calon kepada pemilih dan masyarakat.

Kedua, memberikan informasi secara menyeluruh kepada pemilih sebagai salah satu pertimbangan pemilih dalam menentukan pilihannya. Ketiga, menggali lebih dalam dan luas atas setiap tema yang diangkat dalam kegiatan debat publik.

“Diharapkan, setelah kegiatan debat ini masyarakat bisa mengetahui dan menentukan pilihan berdasarkan realitas program dan Visi-Misi yang dibawa ketiga paslon. Tidak lagi ada bahasa ‘membeli kucing dalam karung’.

Apa yang menjadi persoalan di Kabupaten Sukabumi, dibahas dan dikupas tentunya demi menjadikan pemimpin yang bisa memakmurkan Kabupaten Sukabumi meski ditengah pandemi,” tukasnya.

Deiketahui sebelumnya, debat ini disiarkan secara live streaming di Facebook milik KPU Kabupaten Sukabumi dan di chanell youtube TV Pilkada KPU Kabupaten Sukabumi. Dan juga, akan ditayangkan pada tanggal 26 November 2020 di TVRI jam 14.30-16.30 WIB.

Sementara untuk tim penyusun meteri KPU menghadirkan tiga panelis, pertama Prof. Dr. Hj. Ulfiah, M.Si. dari UIN SGD Bandung, Prof. Dr. Edi Santosa, S.P., M.Si. dari IPB Bogor dan Dr. Ike Rahmawati, M.Si. dari UMMI Sukabumi. (hnd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *