BANDUNG – Pemprov Jawa Barat mencatatkan realisasi investasi dari periode Januari hingga September mencapai Rp 86,3 triliun.
Besaran ini diklaim sebagai peringkat satu nasional pada triwulan III tahun ini.
“Kita nomor satu triwulan III 2020. Angka Rp86,3 triliun membuat progress capaian target kini 87,20%,” ungkap Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Noneng Komara, kemarin.
Klaim peringkat satu itu berdasar data raihan investasi provinsi lain dalam periode yang sama.
DKI Jakarta berada di bawah Jawa Barat dengan angka Rp 72,5 triliun. Kemudian, raihan investasi Jawa Timur Rp66,5 triliun. Provinsi tetangga, yakni Banten Rp42 triliun.
“Kami mendapatkan predikat A atau prima dari kementerian untuk pelayanan investasi,” ucap Noneng.
Noneng optimistis, pencanangan target untuk merealisasikan nilai investasi Rp 99 triliun akan bisa tercapai.
Realisasi investasi itu merupakan perhitungan kumulatif Penanaman Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan, kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik dan infrastruktur yang akseptabel menjadi modal Jawa Barat untuk memikat investor.
“Jawa Barat memiliki dua keunggulan (dalam sektor investasi), yaitu karena infrastrukturnya paling lengkap dan siap sehingga memudahkan para investor. Dari persepsi mereka (investor), Sumber Daya Manusia Jabar paling produktif,” akunya.
Ridwan Kamil juga menyebut bahwa, ekspor Jawa Barat terus membaik saat pandemi Covid-19.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Januari-Agustus 2020, menyumbang 16,28 persen atau 16,79 miliar dolar Amerika Serikat terhadap ekspor nasional, kemudian Jawa Timur 12,95 persen dan Kalimantan Timur 8,44 persen.
Sedangkan, berdasarkan data BPS Jawa Barat, ekspor Jawa Barat pada Juli 2020 adalah 2,21 miliar dolar Amerika Serikat atau naik 12,48 persen dari Juni.
(muh)
