Rektor Unhan Gagas Universitas Pencak Silat

Rektor Unhan Laksdya TNI Amarulla Octavian menerima Pengurus Pusat Merpati Putih di Kampus Bela Negara Unhan Kawasan IPSC Sentul, Senin (31/8).

BOGOR – Rektor Universitas Pertahanan (Unhan), Laksdya TNI Amarulla Octavian berencana mendirikan universitas pencak silat, sebagai penghargaan dan apresiasi terhadap cabor beladiri asli Indonesia.

Hal itu disampaikannnya saat menerima Pengurus Pusat Merpati Putih di ruang tamu Rektor Unhan gedung rektorat lantai.2 Kampus Bela Negara Unhan Kawasan IPSC Sentul-Bogor Jawa Barat. Senin, (31/8).

“Tujuan kami mendirikan universitas pencak silat karena masih ada anggapan bahwa pencak silat olahraga kampungan. Kami justru ingin menunjukkan kepada dunia, ini olahraga asli bangsa Indonesia,” ujarnya kepada radarbogor.id diusai penandatanganan kerjasama dengan Merpati Putih.

Dengan universitas pencak silat ini, sambungnya, akan mencetak kader-kader bela negara dari para atlet silat secara akademis. “Jadi akan dipelajari secara akademis bagaimana teknik pernafasan, teknik tendangan, teknik pukulan, filosofi, filsafat dan lainnya. “Pencak silat memang berasal dari kampung, tapi sebenarnya modern lho!” tegas Octavian.

Jenderal bintang tiga ini menambahkan, universitas pencak silat akan berdiri sendiri dan terpisah dari Unhan. Jika hal itu terealisasi, akan mendaftarkan ke Direktorat Pendidikan Tinggi. Saat ini anggaran sedang disusun dan dalam waktu dekat diajukan kepada Kementerian Pertahanan.

Adapun kurikulum yang diajarkan diserahkan kepada para ahli silat maupun pengurus pusat untuk menyiapkan pembentukannya. “Unhan hanya mempersilahkan kalau mau mencoba kurikulumnya. Anggap saja seperti sudah ada universitas pencak silat. Bisa gak diterapkan (pada mahasiswa). Makanya ada kerjasama dengan Merpati Putih,” tukasnya.

Sementara Ketua Umum PP Merpatih Putih, Djajeng Tirto S kerja sama ini meliputi bidang pendidikan, pelatihan dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan tugas, fungsi serta wewenang masing-masing.

“Pencak silat sudah diakui Unesco sebagai warisan dunia untuk seni budaya tak berbenda, dan menjadi milik bangsa Indonesia,” ujarnya.

Ia pun setuju dengan rencana rektor Unhan untuk mendirikan universitas pencak silat. Namun bukan berarti hanya diperuntukkan bagi atlet pencak silat saja. “Yang ditekankan oleh pak rektor adalah Unhan sudah mulai mengenalkan budaya nasional kita, yaitu pencak silat.

Artinya para mahasiswanya mulai dari S1 hingga S3 punya kemampuan beladiri silat. Hanya dalam kurikulum kegiatannya punya misi meningkatkan kemampuan dan mengembangkan tradisi nasional kita,” jelas Djajeng.

Dalam kesempatan ini, juga dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Unhan oleh Kepala Biro Umum Susilo Adi Purwantoro, dengan Pewaris Merpati Putih Amos Priono Tri Nugroho dan Nehemia Budi Setyawan.

Turut hadir dalam acara MoU ini Wakil Ketua Umum PP Merpati Putih Marsyel, Dewan Guru Suci, PIC Merpati Putih untuk Unhan Yuwono serta Kacab Merpati Putih Kabupaten Bogor Pipih. (rur)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *