Antisipasi Karhutla, KPH Sukabumi Patroli Hutan

KPH Sukabumi saat melakukan sosialisasi kepada warga soal antisipasi dan mitigasi bencana kebakaran hutan.

SUKABUMI — Jelang musim kemarau, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Sukabumi, terus melakukan safari dan sosialisasi kepada seluruh warga Sukabumi untuk lebih siap dan antisipatif dari segala potensi bencana yang dapat ditimbulkan dari puncak kemarau.

Safari dan sosialisasi tersebut, merupakan salah satu bentuk upaya preventif dalam mencegah dampak negatif dari musim kemarau. Seperti kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Bacaan Lainnya

Terlebih lagi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, memprediksi wilayah Sukabumi pada Agustus 2020 nanti, akan mengalami puncak kemarau.

Danru Polhut KPH Sukabumi, Vicky Yuldan mengatakan, saat ini KPH Sukabumi tengah melakukan safari dan sosialisasi terkait dengan pencegahan dan antisipasi serta mitigasi bencana yang berpotensi rawan kebakaran hutan.

“Sekarang kita masih melakukan pemetaan terhadap potensi kebakaran hutan dan mempersiapkan SDM-nya untuk melakukan patroli sebagai salah satu bentuk upaya pencegahan kebakaran hutan,” kata Vicky kepada Radar Sukabumi, Selasa (9/6).

Selain itu, sambung Vicky, dalam mitigasi bencana kebakaran hutan, KPH Sukabumi tengah mempersiapkan sarana dan prasarana untuk proses memadamkan kebakaran hutan. “Sehingga saat diperlukan, mereka akan siap siaga,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, KPH Sukabumi saat ini memiliki lahan produktif seluas 58.000 hektare lebih yang ditanami pohon vinus, jati dan lainnya. Dari puluhan ribu hektare lahan produktif tersebut, semuanya berpotensi kebakaran pada saat puncak musim kemarau nanti.

“Namun, kita akan lebih memprioritaskan pada tanaman muda jenis vinus dan jati. Karena tanaman muda ini, sangat rentan bila terbakar.

Apabila tanaman itu mati, maka kita harus menanam kembali dan ini sudah jelas akan menjadi kerugian negara,” paparnya.

Untuk itu, ia berharap kerjasamanya dengan seluruh stakehoalder, khususnya warga agar dapat berperan aktif menjalan hutan dan lingkungannya pada saat memasuki puncak musim kemarau.

“Kami sudah edarkan surat dan nanti akan disosialisasikan kepada masyarakat untuk menyampaikan soal larangan membukan lahan dengan cara pembakaran hutan, membuang puntung rokok dan membakar sampah sembarangan,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *