Kondisi Jembatan Padabeunghar Sukabumi Kian Mengkhawatirkan

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Jembatan Padabeungar yang melintasi Sungai Cimandiri, Kabupaten Sukabumi kondisinya kian mengkhawatirkan. Untuk itu, Pemerintah Desa Padabeunghar segera memasang membangun tembok penahan tanah (TPT) pada jembatan tersebut, Kamis (7/5/2020).

Kepala Desa Padabeunghar, Hendrik mengatakan, pondasi dan TPT jembatan yang menghubungkan Kecamatan Cikembar dengan Kecamatan Jampangtengah mengalami ambruk. Hal ini diakibatkan gerusan air sungai Cimandiri pada satu bulan terakhir.

Bacaan Lainnya

“Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, maka kami langsung memasang garis pembatas di lokasi longsoran itu,” jelas Hendrik kepada Radar Sukabumi, Kamis (7/5).

Pihaknya mengaku sudah melaporkan peristiwa longsoran yang menyebabkan ambruknya pondasi dan TPT jembatan kepada pemerintah Kecamatan Jampantengah dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi hingga pemerintah Provinsi Jawa Barat. Namun, hingga saat ini belum juga diperbaiki.

“Kami sudah melaporkan kondisi ini, kepada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat. Namun, belum juga mendapatkan respon yang baik. Buktinya, sudah satu bulan pondasi dan TPT itu, belum juga diperbaiki,” paparnya.

Pihaknya berharap, pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat segera memperbaiki jembatan tersebut. Mengingat, jembatan yang menghubungkan dua kecamatan ini, sangat vital untuk menunjang akses lalu lintas warga menuju tempat publik. Seperti layanan kesehatan, sekolah, pasar dan area publik lainnya.

“Jembatan ini, merupakan satu-satunya akses warga menuju daerah perkotaan. Bahkan, jembatan ini sering digunakan warga dari daerah Pajampangan. Mulai dari Nyalindung, Sagaranten, Pabuaran dan daerah lainnya,” imbuhnya.

Seorang sopir angkutan perkotaan (Angkot) trayek Penggeleseran – Cieumbe, Haris (46) mengatakan, pemerintah harus segera memperbaiki TPT dan pondasi yang berfungsi untuk menyangga badan jembatan yang nyaris ambruk itu. Sebab, bila tidak segera diperbaiki dikhawatirkan dapat berpotensi bencana longsor susulan.

“Warga disana maupun pengendara lalu lintas yang sering melintasi jembatan ini, merasa khawatir dengan cuaca ekstrim yang akhir-akhir ini terjadi karena dapat membuat tanah yang berada didekat jembatan terkikis. Apalagi, jembatan itu sering dilintasi kendaraan truk dan kontainer yang bermuatan over kapasitas,” pungkasnya. (Den/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *