Truk Terjungkir di Jalan Raya Nyalindung, Ratusan Tabung Gas Epliji Berhamburan

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Satu unit truk dengan nopol F 9439 SB yang bermuatan gas elpiji terjungkir dan mengakibatkan ratusan tabung gas melon tersebut berhamburan di ruas Jalan Raya Nyalindung – Sagaranten, Kabupaten Sukabumi pada Senin (4/5/2020).

Kecelakaan tunggal ini diakibatkan oleh kondisi jalan yang hancur lantaran bencana pergerakan tanah di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Relawan ProBumi Indonesia, Asep Has mengatakan, laka tunggal yang terjadi sekitar pukul 13.30 WIB ini, bermula saat truk yang kemudikan Dede (41) melaju dari arah Sukabumi menuju Sagaranten. Namun, setiba di lokasi kejadian, tiba-tiba truk yang mengangkut ratusan tabung gas elpiji itu, tergelincir saat melintasi jalan menurun.

“Jalannya licin dan rusak. Sehingga saat melintas ruas jalan tersebut, mobil itu langsung terjungkal,” jelas Asep kepada Radar Sukabumi, Senin (4/5).

Meski tidak ada korban jiwa, namun akibat kecelakaan lalu lintas tersebut, telah menyebabkan arus lalu lintas di jalur tersebut tidak berjalan normal. Lantaran, ratusan tabung gas elpiji pada truk itu, telah berhamburan di ruas jalan tersebut.

“Truk ini rencananya ingin mengirim gas elpiji sebanyak 560 tabung ke wilayah Purabaya dan sekitarnya,” imbuhnya.

Setelah mendapatkan laporan kecelakaan lalu lintas tersebut, ia bersama petugas Polsek Nyalindung langsung menuju lokasi kejadian dan membantu bersama warga setempat untuk mengevakuasi ratusan tabung gas elpiji yang berhamburan di ruas jalan itu. “Alhamdulillah dari peristiwa ini sopir dan keneknya selamat, paparnya.

Seorang warga Kampung Pasirsalam, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Asep Wayan (47) menjelaskan, kecelakaan lalu lintas di ruas jalan raya tersebut, sering terjadi. Bahkan, dalam seharinya bisa mencapai lima kali kecelakaan.

“Iya, khsususnya kendaraan sepeda motor, pasti banyak yang terjungkal. Apalagi, pada saat musim hujan sperti ini, badan jalan selain dipenuhi kubangan air, juga sangat licin sehingga berpotensi akan terjadinya kecelakaan lalu lintas,” katanya.

Untuk itu, ia bersama warga lainnya berharap agar pemerintah dapat segera menyelesaikan pembangunan jalan baru yang melintasi perkebunan teh dan lahan perhutani dengan panjang sekitar 2,5 kilometer dan lebar enam meter itu.

“Kami mohon dengan adanya beberapa kejadian laka lantas ini, kiranya dinas terkait untuk segera menyelesaikan pembangunan jalan yang baru. Ia, warga maupun pengendara berharap jalur baru ini dapat cepat selesai karena sudah terlalu lama, kasian warga karena jika hujan harus kembali lintasi jalan lama yang sangat berbahaya karena sempit dan miring,” pungkasnya. (Den/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *